BNPB Serahkan Bantuan Rp4 Miliar bagi Warga Terdampak Gempa Mamuju-Majene
Ditemani Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, Doni meninjau lokasi Mamuju- Majene dengan menggunakan helikopter. Durasi perjalanan ke dua lokasi bencana itu selama 17 menit.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meninjau langsung lokasi yang terdampak gempa di Kecamatan Malunda dan Ulumanda. Dalam kunjungan tersebut, Doni menyerahkan bantuan operasional untuk kebutuhan pokok sebesar Rp 4 miliar.
Doni mengatakan, bantuan tersebut merupakan bantuan tahap awal yang diberikan kepada warga terdampak gempa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
"Bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok, sebesar Rp 4 miliar yang terdiri Rp 2 miliar untuk Provinsi Sulawesi Barat, masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene," ucap Doni dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1).
Ditemani Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, Doni meninjau lokasi Mamuju- Majene dengan menggunakan helikopter. Durasi perjalanan ke dua lokasi bencana itu selama 17 menit.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat hari ini (15/1) dipicu oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust. Pemicu gempa ini sama dengan gempa 6,9 SR pada tahun 1969 lalu di Majene.
"Sebenarnya gempa saat ini terkait dengan pengulangan gempa yang terjadi di wilayah sama. Gempa memiliki mekanisme pergerakan naik, mirip dengan tahun 1969 di Majene juga," kata Daryono saat konferensi pers virtual BMKG, Jumat (15/1).
Daryono mengatakan, pada 23 Februari 1969 lalu, gempa yang sama mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dampak dari gempa yang mengguncang 4 desa di Majene ini cukup dahsyat. Kekuatannya 6,9 SR. Daryono mengatakan, 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah rusak.
"Sumber gempanya sama, saat itu 6,9 SR di Pantai Barat Sulawesi. Kedalamannya 13 meter sehingga memicu gempa besar dan timbul tsunami 4 meter di Pelatting dan 1.5 meter di Parasanga dan Palili. Dermaga, pelabuhan juga rusak semua," ujarnya.
"Lalu gempa lagi 8 Januari 1984 di Mamuju tapi tidak ada catatan korban. Namun banyak rumah rusak, maksimum intensitas VII MMI," lanjut dia.
Sebelum kedua gempa itu terjadi, Daryono mengatakan bahwa Pulau Sulawesi juga sempat diguncang gempa berkekuatan 6,3 SR. Tepatnya pada 11 April 1967, gempa mengguncang Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Gempa ini menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 orang meninggal.
Daryono menjelaskan bahwa pemicu gempa di Majene kali ini adalah sesar naik Mamuju. Mekanisme sesar naik Mamuju ini juga mirip dengan gempa di Lombok tahun 2018 lalu yang terbilang dahsyat dengan magnitudo 7,0 SR.
"Diduga kuat pemicu gempa ini adalah mamuju thrust. Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa lombok tahun 2018, bidang sesar membentuk kemiringan bisang sesar ke darat," ujarnya.
Dia menyatakan, berdasarkan hasil analisis estimasi peta tingkat guncangan, BMKG memprediksi kuat bahwa gempa menimbulkan kerusakan. Sejak hari Kamis siang kemarin hingga pagi ini, BMKG mencatat ada 28 kali gempa susulan.
"Muncul warna kuning dalam shake map artinya guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak," kata Daryono.
Dari 28 kali gempa susulan tersebut, gempa dengan kekuatan terbesar terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB, yakni magnitudo (M) 5,9 dan pada Jumat (15/1) dini hari tadi pukul 01.28 WIB dengan kekuatan Magnitudo 6,2.
Dia pun berharap, gempa 6,2 SR itu merupakan gempa utama. Namun, kata dia, BMKg tetap meminta masyarakat dan BPBD setempat untuk mewaspadai adanya gempa susulan.
Baca juga:
Kesaksian Tim Relawan Muhammadiyah Korban Penjarahan di Majene: Warga Bawa Parang
BMKG soal 32 Gempa Susulan di Sulbar: Bisa Jadi Ada Energi Potensial Belum Dilepas
BNPB Minta Warga Waspadai Potensi Gempa Susulan di Sulawesi Barat
Upaya Pencarian Korban Gempa yang Tertimpa Reruntuhan di Mamuju
Tinjau Sulawesi Barat, Mensos Risma Masih Rasakan Gempa Susulan