BNPT: Kita cegah agar generasi muda tidak terpapar paham radikal
Kunci keberhasilan penanggulangan terorisme di Indonesia terdiri tiga elemen. Pertama penguatan Pancasila, kedua sinergi seluruh elemen bangsa, dan ketiga penguatan nilai-nilai kearifan lokal.
Kunci keberhasilan penanggulangan terorisme di Indonesia terdiri tiga elemen. Pertama penguatan Pancasila, kedua sinergi seluruh elemen bangsa, dan ketiga penguatan nilai-nilai kearifan lokal.
"Kami butuh keterlibatan semua pihak. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap daerah inilah yang menjadi penyambung sinergitas dengan daerah-daerah untuk bersama-sama memberantas paham radikal dan terorisme di seluruh pelosok negeri," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Kamis (12/4).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
Menurutnya, langkah-langkah strategis itu terus dioptimalkan BNPT, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini. Tentunya BNPT tidak bisa sendiri melakukan penanggulangan terorisme.
Selain itu, penguatan nilai-nilai lokal juga harus digalakkan dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional. Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, kearifan lokal memiliki kekuatan pada tokoh agama dan tokoh adat. Karena itu pemerintah sangat mengapresiasi semua elemen bangsa yang turut serta dalam keterlibatanya untuk menanggulangi paham radikal dan terorisme.
"Kelompok radikal terorisme selalu membuat kekacauan. Mereka bekerja secara statis, terus menerus dan menggunakan berbagai cara untuk merekrut anak-anak muda kita bergabung menjadi kelompoknya. Ini yang harus kita cegah agar generasi muda kita tidak terpapar paham radikal terorisme. Keterlibatan tokoh adat dan ulama sangat penting untuk membentengi generasi muda ini," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, mantan Kapolres Depok ini mengapresiasi kegiatan workshop video pendek bersama pelajar dan generasi muda yang digelar FKPT Bengkulu. Menurutnya, ini menjadi sebuah terobosan yang baik, karena kelompok radikal teroris juga menggunakan media sosial dan media visual untuk menyebarkan propaganda. Bahkan Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kinerja BNPT yang mampu menggerakkan anak-anak muda untuk turut serta melawan paham radikal terorisme melalui duta damai dunia maya dan lomba video pendek ini. Apalagi video-video itu nantinya akan diputar di XXI beberapa daerah dan kota
Selain memimpin Apel Kebangsaan, Suhardi juga memberikan memberikan kuliah umum dihadapan 800 mahasiswa/mahasiswi IAIN Bengkulu. Pada kesempatan itu, Suhardi mengajak generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Karena itu generasi muda harus terus menggali ilmu agar bisa menjadi manusia unggul sehingga bisa diandalkan dalam membangun dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Persaingan global semakin sengit, kalian harus mempunyai keunggulan. Selain mendapatkan keilmuan umum, kalian juga harus belajar agama, sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara baik untuk kemaslahatan masyarakat dan perdamaian," tandasnya.
Baca juga:
Lawan radikalisme, Suhardi minta ketahanan nasional terus diperkuat
Indonesia dan Singapura tingkatkan kerjasama atasi terorisme
BNPT dan LPSK bersinergi bahas pemenuhan hak korban aksi teror
Antisipasi teror di Asian Games, BNPT beri masukan ke INASGOC
Pesan kepala BNPT ke anak buah soal ancaman terorisme
Kepala BNPT ungkap strategi Indonesia atasi terorisme di KTT ASEAN-Australia