BNPT terus pantau pergerakan jaringan teroris di Tanah Air
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengatakan masih terus memantau terkait teroris yang tertangkap di Majalengka oleh Tim Densus 88. Masyarakat diminta melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengatakan masih terus memantau terkait teroris yang tertangkap di Majalengka oleh Tim Densus 88. Masyarakat diminta melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
"Kita berkoordinasi terus dengan Densus 88. Kita mengantisipasi semaksimal mungkin. Kita mengimbau masyarakat agar tetap tenang," ujar Suhardi di Hotel Double Tree Jakarta Pusat, Senin (28/11)
Suhardi mengatakan, BNPT terus memantau jaringan teroris yang ada di Indonesia. Dirinya juga meminta masyarakat ikut berperan aktif dalam memerangi terorisme.
"Kami masih terus memantau, ini kan untuk menangkap teroris yang berada di sini, dan pengembangan-pengembangan dari Majalengka," ungkapnya.
Suhardi menambahkan, anggota BNPT juga selalu dipersiapkan untuk menghadapi masalah radikalisme. Selain itu monitoring daerah-daerah menjadi incaran kelompok radikal terus dilakukan.
"Kami selalu me-monitoring daerah mana saja menjadi incaran, selain itu kita juga memiliki data daerah mana saja yang potensial, dan kami juga memiliki data-data mantan teroris yang sudah keluar, kita ikuti terus gerakannya," ungkapnya.
Menurutnya, Mabes Polri juga melakukan hal serupa. Rencananya pada 2017, BNPT akan melibatkan 17-25 kementerian dalam untuk mencegah radikal di kalangan napi.
"Contohnya kita sudah memberikan pemahaman kepada pemuda Muhammadiyah. Banyak masalah kebangsaan yang menjadi urusan kita semua, dan bagaimana mempertahankan NKRI," pungkasnya.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Komjen Pol Marthinus Hukom menilai narkoba lebih berbahaya dari terorisme? “Teroris berapa orang mungkin, tapi narkotik siapa pun juga, sama dengan teroris tapi narkotik dia menyerang sampai ke saraf-saraf, merusak manusia dan ini berbahaya dan bisa terancam generasi muda, bahkan mengancam keberlanjutan negara,” ucapnya.
Baca juga:
Polri tangkap 4 terduga teroris jaringan Majalengka
Densus 88 amankan terduga teroris di Serang
Cara BNPT tangkal radikalisme lewat video di Youtube
Datangi BNPT, Dubes Denmark ingin kerjasama atasi terorisme
'Jangan sampai perbedaan dipertajam untuk lakukan tindakan teror'
Kepala BNPT minta duta damai dunia maya diperbanyak