Bocah-bocah malang meninggal karena kelalaian orangtua
Mereka acuh dan membiarkan anak bertindak sesukanya tanpa ada pengawasan.
Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan suami istri. Sebagai orangtua, sudah sepatutnya menjaga anak, layaknya menjaga diri sendiri. Apalagi anak tersebut masih di bawah umur atau balita yang membutuhkan banyak perhatian orangtua.
Akan tetapi, terkadang ada sebagian orangtua lalai terhadap buah hatinya. Mereka acuh dan membiarkan anak bertindak sesukanya tanpa ada pengawasan. Padahal jika tidak diasuh dengan baik, bahaya pun mengancam keselamatan anak.
Seperti kasus-kasus berikut ini, mereka harus rela kehilangan nyawa buah hatinya akibat lalai dalam mengasuh anak:
-
Apa yang terjadi ketika ada kecelakaan bus, pesawat jatuh, dan kapal tenggelam? Kalau ada bus kecelakaan, pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan muncul di mana? Jawaban: Di TV
-
Dimana kecelakaan itu terjadi? Rombongan pesepeda ditabrak oleh pengendara motor trail merek Kawasaki KLX 150 dengan pelat nomor B 3700 PCY di jalur sepeda kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7) kemarin.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Kapan kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
Orangtua sibuk beli sandal, balita jatuh dari lantai 4 mal
Malang nasib Zia ALmam Safaraz (3), warga Jambangan, Surabaya, Jawa Timur ini. Minggu siang kemarin (20/12), anak pasangan Iskandar dan Latifah ini tewas, setelah jatuh dari lantai empat mal BG Junction, Jalan Bubutan, Surabaya.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Katolik St Vincentius Paulo atau RKZ Surabaya. Namun karena mengalami luka yang cukup parah, terutama di bagian kepala, nyawa korban tak tertolong.
Informasinya, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, korban bersama kedua orangtua berada di lantai empat BG Junction. Saat itu, orangtua korban tengah memilih-milih sandal untuk dibelinya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, korban yang lepas dari pengawasan orang tuanya, dan terjatuh dari lantai empat. Kedua orang tua korban yang panik, langsung membawa buah hatinya ke RKZ, agar segera mendapat pertolongan tim dokter.
Sementara tim Inafis Polrestabes Surabaya datang ke tempat kejadian dan langsung mempolice-line lokasi serta menggelar olah TKP, untuk memastikan kronologis kejadiannya.
Kapolsek Bubutan, Kompol Edit Widodo yang dikonfirmasi terkait kejadian ini, menyebut kondisi yang cukup parah dialami bocah malang itu usai terjun bebas dari lantai empat.
"Saat itu, ibu korban memilih sandal untuk korban. Tapi tiba-tiba terdengar suara orang teriak ada anak jatuh. Orang tuanya kaget, dan setelah dilihat ternyata anaknya sendiri," terang Edit, Senin (21/12).
Dia melanjutkan, "Nyawa korban tak bisa diselamatkan karena mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Korban sempat dibawa ke RKZ. Tapi kemudian meninggal dunia di rumah sakit."
Dari keterangan beberapa saksi yang dimintai keterangan, masih kata dia, peristiwa ini murni kecelakaan. "Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi di TKP. Dan dari hasil olah TKP, peristiwa ini murni kecelakaan akibat kelalaian orangtua," tandasnya.
Sementara Manajer Operasional BG Junction Surabaya, Heru mengatakan, dari informasi yang diterima pihaknya maupun pihak kepolisian, sebelum kejadian, korban tengah bermain handreel (pegangan karet eskalator) ketika orang tuanya sibuk belanja.
"Ada saksi yang melihat insiden itu. Bahkan berusaha menariknya. Tapi tubuh korban langsung terpelanting ke bawah," tandasnya.
Orangtua lengah, balita tewas jatuh dari lantai 3 Bandara Kualanamu
Seorang balita berusia 3 tahun, Nesya Siburian, tewas terjatuh dari lantai III Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Kamis (15/1). Bocah itu terjatuh setelah terlepas dari perhatian orangtuanya.
Nesya jatuh setelah masuk ke sela-sela eskalator di lantai III bandara. Dia kemudian jatuh ke lantai 1.
Putri dari Hetty Setiawani boru Tambunan(26), warga Jalan Rawe VI, Medan Labuhan ini sempat dilarikan ke RS Patar Asih, Beringin. Namun, karena lukanya parah, dia dirujuk ke RS Grand Medistra di Lubuk Pakam.
Nesya sempat dirawat sekitar 2 jam dirawat di RS Grand Medistra. Namun, dia tidak mampu bertahan dan mengembuskan napas terakhir di sana.
Informasi dihimpun, Nesya ke Bandara Kualanamu bersama ibunya, kakeknya Jonter Siburian (51), dan neneknya Berliana Samosir (50). Mereka ingin mengantarkan tante Nesya yang akan terbang ke Jakarta menumpang pesawat Lion Air.
Sekitar pukul 17.20 WIB, saat mereka berada di lantai III yang merupakan area keberangkatan Bandara Kualanamu, Nesya diduga lepas dari perhatian keluarganya. Dia masuk ke sela-sela eskalator yang mengarah naik, sebelum akhirnya dia terjatuh hingga ke lantai 1 bandara itu.
Setelah kejadian itu, Tante Nesya langsung membatalkan penerbangannya. Dia turut bersama keluarganya mendampingi bocah itu saat dibawa ke rumah sakit.
Di RS Medistra Hetty, sang ibu, masih syok dan histeris. "Apa yang mau aku bilang sama bapak Nesya. Pintar kali anak aku itu. Tahun depan sekolah dia," ucap Hetty sambil menangis.
Tenaga medis yang menangani Nesya, dr Dede Fadli Azharie, mengatakan bahwa bocah itu mengalami patah tulang dasar di bagian kepalanya.
"Korban juga mengalami pendarahan pada paru-paru," ucapnya.
Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Kualanamu, Dewandono Prasetyo, menyatakan keprihatinan mendalam atas peristiwa ini. Dia berjanji kejadian ini akan ditindaklanjuti.
Dewandono juga memastikan AP II Cabang Kualanamu akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pemakaman korban. "Kami juga mengimbau pengguna jasa bandara agar dapat lebih berhati-hati," imbaunya.
Sementara Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto mengatakan, peristiwa ini masih dalam penyelidikan. Petugas masih mempelajari rekaman CCTV di lokasi kejadian "Dugaan sementara ini merupakan kelalaian orangtua," ucapnya.
Orangtua tengah di dalam rumah, 2 anaknya tewas tercebur kolam
Orangtua Fahtir (6) dan Fadel (2) syok saat mengetahui kedua anaknya tewas dengan cara yang tragis. Kakak beradik warga kampung Cipayung, RT 02 RW 04, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, tersebut tewas akibat tercebur ke dalam kolam sedalam 2,5 meter di belakang rumahnya.
Informasi dihimpun, sebelum meregang nyawa, (28/11/2014), dua bocah itu asyik mengejar ayam milik salah satu tetangga mereka di belakang pekarangan rumah. Namun tak diduga, Fadel tergelncir dan tercebur ke dalam kolam milik tetangganya.
Melihat sang adik tercebur, Fathir panik dan berusaha menyelamatkan Fadel. Tapi pertolongan Fathir pun gagal, lantaran keduanya tenggelam yang akhirnya tewas.
Peristiwa nahas itu tak diketahui orangtunya, karena orangtua dua bocah itu sedang di dalam rumah.