Bocah tewas ditemukan dalam kardus, polisi interogasi sang ayah
Putri dikenal tetangga sebagai anak yang periang dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Sejumlah tetangga Putri Nur Fauziah, bocah perempuan yang ditemukan tewas dan dibungkus di dalam kardus di bawah fly over Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat, tidak mengira, bocah berusia sembilan tahun itu meninggal dengan cara mengenaskan. Sehari-hari, korban dikenal sebagai anak yang ceria.
"Anaknya supel. Sama siapa aja gampang bergaulnya," kata Ega salah seorang tetangga korban, saat ditemui di rumah korban, Sabtu (3/10).
Ega menuturkan, dirinya takut jika korban yang sehari-hari disapa Neng tersebut dianiaya dan dihabisi nyawanya oleh orang yang dekat dengan siswa SD tersebut. Melihat kejadian ini, dia khawatir kejadian serupa menimpa putrinya.
"Kalau ketemu pelakunya, mau aku bejek-bejek. Soalnya aku juga punya anak seumuran Neng," ujar Ega.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 WIB, ibu korban Ida Fitriani masih pingsan. Sementara itu, ayah korban, Asep Saepuloh masih menjalani pemeriksaan.
"Ayahnya sudah mau bicara. Awalnya beliau tidak mau bicara karena masih shock," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di rumah korban, Kalideres, Jakarta Barat. Selain meminta keterangan Asep, polisi juga memeriksa sepupu korban.
Krishna menambahkan, saat ini penyidik telah mendapatkan keterangan signifikan dari keluarga korban. Namun demi kepentingan penyidikan, Krishna belum mau memberi keterangan lengkap.
"Sudah mendapat informasi informasi dari keluarga korban terkait terkait kondisi terakhir korban," ujarnya.
Jenazah anak perempuan pasangan Asep Saepuloh dan Ida Fitriani ditemukan dengan kondisi memprihatinkan tanpa busana dan mulut disumpal kaos kaki pada Jumat (2/10) malam. Kardus yang berisikan mayat itu pertama kali ditemukan ketua RW 5, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat.
Baca juga:
Sebelum bunuh bosnya, 2 mantan security tempat karaoke pesta miras
Pembunuhan Rokhimah, polisi sita alu dan piring berlumuran darah
Polisi turunkan anjing pelacak cari jejak pembunuh Rokhimah
Ditinggal ijab nikah keponakan, bibi tewas bersimbah darah di rumah
Polisi belum temukan titik terang pembunuh bocah dalam kardus
Bocah tewas dalam kardus, polisi belum pastikan korban perkosaan
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.