BPBD duga goa ditemukan di Samarinda eks persembunyian pejuang dari penjajah Jepang
BPBD duga goa ditemukan di Samarinda eks persembunyian pejuang dari penjajah Jepang. Bukit steleng, memang dikenal sebagai tempat persembunyian sekaligus pengintaian kedatangan pesawat penjajah Jepang.
BPBD kota Samarinda, sore ini mengecek temuan goa di bukit steleng, kampung Tanjung Batu, Selili, Samarinda, Kalimantan Timur. Meski struktur langit goa terbilang rawan runtuh, namun menguatkan dugaan goa itu bekas tempat persembunyian warga Samarinda di zaman penjajahan Jepang.
Sore tadi, merdeka.com kembali menyertai 2 personel BPBD kota Samarinda, menelusuri jalan setapak, menaiki dan menuruni bukit steleng. Kondisi jalan sedikit licin, lantaran malam sebelumnya diguyur hujan.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Dimana pusat pemerintahan Kerajaan Singasari? Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
Begitu tiba di lokasi, petugas BPBD, memasuki goa untuk melihat langsung kondisi langit setinggi 2 meter dan struktur tanah di sekitar goa. Terlihat di langit goa, binatang sejenis kalajengking beracun. Tim pun bergerak hati-hati.
Bagian dalam goa yang diperkirakan sedalam 8 meter itu, bertemperatur udara cukup lembab. Langit goa bekas galian itu pun terlihat sudah cukup berumur. Sesekali terlihat semacam fosil kayu yang sudah sangat rapuh.
"Hasil pengamatan kita sementara ini semacam goa. Perkiraan awal sebagai tempat bersembunyi di zaman penjajahan Jepang," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Samarinda Irwan Kartomo, Jumat (16/3) sore di lokasi.
Bukit steleng, memang dikenal sebagai tempat persembunyian sekaligus pengintaian kedatangan pesawat penjajah Jepang. Dugaan menguat, alur dalam goa juga menembus hingga kawasan RS Islam, di Jalan Gurami, yang juga bekas peninggalam bangunan Belanda.
"Kebetulan saya lahir dan besar di sini. Kawasan bukit Steleng ini, jadi lorong tempat sembunyi pejuang dari tentara Jepang yang masuk ke Samarinda. Dari puncak bukit ini kan bisa dengan leluasa lihat datangnya pesawat," ungkap Irwan.
Hanya saja, keinginan untuk menggali ke dalam goa lebih lanjut mesti diurungkan. "Struktur dalam goa sendiri, seperti tidak stabil. Dindingnya agak rapuh. Jadi perlu diteliti lebih jauh," terang Irwan.
"Kita segera laporkan ke Pemkot, sebagai antisipasi pencegahan kemungkinan terjadinya longsor. Kami ke sini, untuk siaga antisipasi kebencanaannya," tambahnya.
Kerawanan itu menurut Irwan cukup beralasan. "Karena kita sudah memasang early warning system antisipasi longsor di kawasan ini," sebutnya.
Sementara, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Samarinda Nanang Arifin menambahkan, kasat mata, bekas galian dinding langit goa, terlihat sudah berumur bertahun-tahun. "Yang jelas bukan galian baru. Ini akan diteliti lebih lanjut setelah dilaporkan ke Pemkot," ungkap Nanang.
Diketahui, sebuah goa setinggi 2 meter, ditemukan di Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut cerita warga, goa itu menjadi tempat persembunyian warga di zaman penjajahan. Warga setempat, Sabri (54), sangat penasaran hingga akhirnya 2 pekan lalu, dia bersama temannya, menggali goa yang sudah mulai tertutup oleh tanah.
Awalnya pintu atau mulut goa ini sangat kecil. Setelah terus digali, dipastikan itu adalah benar goa. "Begitu ketemu, tempat yang dicurigai goa itu, pintu masuknya masih kecil. Saya memang penasaran sekali, dan tumpukan tanah yang hampir menutup goa itu terus kita gali sampai kurang lebih 8 meter ke dalam," ungkap Sabri, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Kamis (15/3) siang kemarin.
Baca juga:
Gua diduga peninggalan zaman penjajahan ditemukan di Samarinda
Menyusuri pemakaman kuno berusia 2.000 tahun di Mesir
Penemuan mozaik kuno berusia 1.800 tahun di Israel
Hancur lebur kuil kuno Suriah akibat serangan udara militer Turki
Menyusuri suramnya kastil abad ke-13 di Prancis
Peneliti temukan kota Maya dan peradabannya di Guatemala
Arkeolog Mesir temukan makam kuno berusia 4.400 tahun di Kairo