BPOM: Cacing pada olahan ikan makarel karena faktor alam, 22 juta kaleng ditarik
Ada 22 juta lebih kaleng dari beberapa produk ikan makarel kalengan yang telah ditarik dari pasaran. Tidak hanya itu, untuk sementara produk impor olahan ikan makarel dihentikan.
Temuan cacing pada ikan makarel kaleng menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Kebanyakan menilai ikan kalengan makarel sama dengan ikan sarden. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukita menegaskan, hanya ikan makarel yang terkontaminasi cacing.
Dalam konferensi pers yang dilakukan di kantor BPOM, Penny mengatakan salah satu faktor temuan cacing pada ikan makarel kalengan adalah fenomena alam. Dia memastikan produk ikan makarel kalengan yang terkontaminasi cacing sudah ditarik di pasaran, sampai waktu tak ditentukan.
-
Apa yang ditemukan oleh BPOM Semarang di makanan takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Sido Muncul dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Kenapa BPOM mendukung penuh gaya hidup sehat? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung penuh gaya hidup sehat yang saat ini menjadi tren masyarakat luas.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan intensifikasi makanan takjil? Sekadar untuk diketahui, intensifikasi makanan takjil oleh BPOM di Semarang ini sudah masif dilakukan di sejumpah kabupaten/kota sejak 4 Maret 2024 lalu.
-
Kenapa Sido Muncul mendapatkan penghargaan dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
"Hanya saja ini fenomena alam di mana kualitas bahan baku yang tercemar. Kami katakan ikan makarel sudah dapat dikendalikan, karena kami memberi waktu 1 bulan produk-produk itu ditarik untuk kita evaluasi lebih lanjut," ujar Penny, Jumat (6/4).
Dia menyebutkan, ada 22 juta lebih kaleng dari beberapa produk ikan makarel kalengan yang telah ditarik dari pasaran. Tidak hanya itu, untuk sementara produk impor olahan ikan makarel dihentikan.
BPOM dan sejumlah instansi terkait akan membangun sistem tertentu menyikapi kejadian tersebut. Termasuk untuk menyediakan bahan baku produk, ikan makarel.
Dia mengatakan meski tidak menghentikan impor ikan makarel namun ada penilaian tertentu yang akan dibahas sejumlah instansi terkait.
"Sementara ini kita tidak akan menerima produk impor namun kita saat ini sedang membangun sistem tentang fenomena alam tersebut," ujarnya.
Indonesia mengimpor ikan makarel untuk diolah menjadi makanan olahan dari beberapa negara yakni China, Jepang, dan Korea. Terhadap ikan makarel, rata-rata pelaku industri ikan tersebut memproduksi 70 ribu ton per tahun, sedangkan ikan sarden mencapai 200 juta ton per tahunnya.
Baca juga:
Sidak pasar swalayan, BBPOM Padang temukan 145 kaleng sarden isi cacing
Produsen tegaskan produk mengandung cacing hanya makarel bukan sarden
Ketua MUI tegaskan temuan cacing di sarden kalengan berbahaya
Cacing dalam ikan makarel tak berbahaya buat kesehatan tapi ganggu estetika
27 Sarden ditarik BPOM, pengusaha ngeluh rugi miliaran & PHK karyawan
Begini alibi pengusaha terkait cacing dalam ikan sarden makarel