Brimob ditusuk, warga was-was saat salat di Masjid Falatehan
Brimob ditusuk, warga was-was saat salat di Masjid Falatehan. Meski baru pertama kali salat di masjid tersebut, namun dia mengaku khawatir saat Salat Magrib berjamaah.
Pascapenyerangan anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan Jumat (30/6) malam warga sekitar menjadi trauma. Salah satunya pedagang minuman bernama Anton (43). Setelah kejadian dia mengaku trauma dan sempat tak bisa tidur.
"Kejadiannya cepat saya juga trauma dari semalam enggak bisa tidur," kata Anton di kejadian, Sabtu (1/7).
Tak hanya itu, Anton yang biasa berjualan air minum di depan masjid sampai malam pun menutup warungnya lebih awal. Usai Salat Magrib Anton langsung pulang ke rumahnya.
"Biasanya saya sampai Isya ini mah enggak tahu," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Dika salah satu pengunjung masjid Falatehan. Meski baru pertama kali salat di masjid tersebut, namun dia mengaku khawatir saat Salat Magrib berjamaah.
"Gue sih ngerasa insecure (gelisah), apalagi pelaku keluarin pisau dari tas, jadi setiap ada yang datang bawa tas jadi waspada," ungkap Dika.
Bahkan, Andika memilih salat di barisan paling belakang agar bisa mengawasi semua jemaah.
"Dan gue sengaja salat di barisan paling belakang biar mengawasi semua dari belakang," tambahnya.
Sementara itu jemaah salat magrib lainnya mengaku biasa saja meskipun telah terjadi aksi teror. Hal itu diungkapkan Abas (31) seorang tukang ojek online yang sering salat di masjid tersebut.
"Kalau saya biasa saja, tepi saya melihat jemaahnya lebih sedikit. Mungkin karena masih libur, tetapi ini terlihat lebih sepi dari biasanya," ungkap Abas.
Pantauan merdeka.com di lokasi, suasana masjid Falatehan saat ini terlihat sepi. Saat salat magrib berjamaah pun hanya dua baris untuk laki-laki dan satu baris jemaah perempuan.
Sementara itu, di lingkungan sekitar masjid terlihat sepi dan hanya ada beberapa mobil dan motor terparkir. Salah satunya mobil milik anggota polisi.
Baca juga:
Pelaku penikam dua Brimob di Masjid Falatehan simpatisan ISIS
Penyerangan 2 Brimob di masjid, kakak & teman SMA pelaku diperiksa
Dua anggota Brimob korban penusukan mulai belajar duduk dan jalan
DPR: Deradikalisasi harus massif ke kelompok rentan disusupi teroris
Antisipasi penyerangan, Polisi Riau dan TNI gelar patroli besar
Setelah operasi, kondisi dua Brimob korban penusukan semakin membaik
Dua Brimob korban penusukan selesai jalani bedah plastik
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Siapa saja yang memiliki pangkat polisi? Setiap anggota Polisi pasti masing-masing memiliki pangkat.