Bripka Seladi sering coba disuap dari uang, pulsa hingga rokok
Bripka Seladi tegas menolak disuap. Dia memilih mengajari warga berulang kali biar pandai menyetir ketimbang disuap.
Sehari-hari Bripka Seladi (57) bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang. Setiap pagi tugasnya menguji masyarakat yang mengurus SIM roda empat di Satpas Polresta Malang.
Pemohon yang menjalani ujian diminta mengendarai mobil operasional milik Samsat. Mereka harus bisa parkir dengan tepat di tempat yang tersedia.
Pemohon yang diuji tidak diperbolehkan merobohkan pembatas yang dipasang di beberapa titik. Masing-masing sisi diberi pembatas enam buah.
"Kamu ini memasang sabuk pengaman kok di leher. Harus dipasang yang benar," kata Seladi kepada Ponidi, salah satu peserta ujian SIM yang hanya meletakkan sabuk pengaman di pundak, Jumat (20/5).
Ponidi pun selanjutnya diminta memundurkan mobilnya, sebagaimana pemohon SIM yang lain. Dia dinyatakan lulus dan bisa mengikuti proses selanjutnya.
Sementara Slamet, pemohon SIM yang lain dinyatakan tidak lulus setelah beberapa kali menabrak pembatas. Setiap melakukan kesalahan, Seladi langsung memberikan evaluasi.
"Saya tegas, supaya di jalan itu disiplin. Supaya berhati-hati. Saya berusaha memberi contoh langsung. Bukan hanya omong saja. Kalau ndak lulus diulang. Di sini lho paling mudah sedunia, tesnya cuma parkir mundur," kata Seladi.
Seladi mengatakan, kalau dinyatakan tidak lulus diminta datang sendiri dan melarang mencari kenalan atau orang yang mengaku bisa membantu. Kalau lancar cuma membayar Rp 120 ribu.
Beberapa orang, kata Seladi, pernah berusaha memberi uang, pulsa, makanan atau rokok. Tetapi selama ini masih bisa ditolaknya. Dia mengaku belum pernah menerimanya.
"Saya tidak bisa dirayu (agar diluluskan), karena menyangkut di jalan raya. Kalau enggak bisa ya sudah bisa diulang lagi. Saya bukan munafik. Sudahlah mengikuti itu saja," katanya.
Ada yang mengulang sampai empat kali. Kemudian oleh Seladi dikasih contoh lagi dan diarahkan. Jika sudah benar-benar bisa, dengan kesalahan yang masih bisa ditolelir, akhirnya lulus.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Mengapa polisi meningkatkan patroli di wilayah Medan? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Baca juga:
Mengenal lebih dekat Bripka Seladi, polisi menyambi pemulung sampah
Bripka Seladi pilih memulung sampah ketimbang jadi polisi curang
Bripka Seladi jadi pemulung penopang hidup saat pensiun dari polisi
Polri: Seladi figur polisi jujur
Bripka Seladi, polisi pemulung yang harus jadi teladan anggota Polri
Brigadir sampai jenderal polisi harusnya teladani Bripka Seladi