Buaya 1,5 Meter Muncul di Sungai Tello Makassar Dikafankan
Video kemunculan buaya yang diyakini kembaran manusia ini viral sejak kemarin. Tidak sedikit warga yang geleng-geleng kepala menyayangkan keyakinan itu. Meski demikian, mereka tetap penasaran dan mendatangi buaya meski sekadar memastikan wujud buaya tersebut dan seperti apa respon warga sekitarnya.
Kemunculan seekor buaya muara diperkirakan berukuran 1,5 meter di pinggir sungai Tello, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Makassar, menghebohkan warga. Awalnya buaya itu dikhawatirkan melukai warga setempat, namun akhirnya dievakuasi ke daratan.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Tello Baru, Bripka Muhammad Kazim mengatakan, buaya itu muncul pada Selasa (10/11). Berawal ada warga yang mencoba menghalau buaya itu karena mulutnya menganga membuat anjing penjaga empangnya terus menyalak.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
Buaya itu kemudian bergeser ke pinggiran sungai sebelah dan hingga Rabu (11/11) pagi, buaya itu masih di tempat yang sama. Tak pelak, keberadaan buaya tersebut menarik perhatian warga sehingga arus lalu lintas di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan pun jadi macet.
Kemacetan baru terurai saat ada warga yang mengakui jika buaya itu adalah kembaran dari cucunya bernama Sattu yang sejak beberapa tahun lalu meninggal di usia tiga tahun. Buaya muara yang sudah dalam keadaan terikat itu pun dievakuasi ke rumah Muliadi, warga Jalan Paccinang Raya.
Temali yang menjerat tubuh buaya lalu dilepas dan ditidurkan di atas kasur. Buaya itu juga tidak bereaksi meski dikerubuti warga dan suasana bising oleh bunyi tetabuhan gendang, bagian dari ritual. Tapi, kata Firman, anak dari Muliadi yang ditemui di antara kerabatnya, buaya jenis kelamin betina itu diperkirakan sudah mati sehingga tidak bereaksi lagi. Makanya, buaya itu ditutupi kain kafan.
"Nanti sore rencananya akan dikuburkan. Tapi ini juga belum ada kesepakatan keluarga, apakah dikuburkan atau dikembalikan ke sungai untuk dilarung," kata Firman.
Video kemunculan buaya yang diyakini kembaran manusia ini viral sejak kemarin. Tidak sedikit warga yang geleng-geleng kepala menyayangkan keyakinan itu. Meski demikian, mereka tetap penasaran dan mendatangi buaya meski sekadar memastikan wujud buaya tersebut dan seperti apa respon warga sekitarnya.
(mdk/gil)