Buaya di Sungai Siak muncul akibat ketagihan ayam dan kambing dari limbah peternakan
Kepala Seksi Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru mengatakan, telah melakukan pengecekan ke sungai Siak. "Setelah ada laporan warga tentang kemunculan buaya yang meresahkan itu, kita langsung cek ke sungai Siak," kata Heru, Rabu (7/11).
Munculnya seekor buaya di sungai Siak tak jauh dari pusat Kota Pekanbaru, meresahkan masyarakat. Warga juga takut beraktivitas di sekitaran sungai. Ternyata buaya tersebut muncul karena ada sumber makanan yang membuat satwa itu ketagihan.
Kepala Seksi Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru mengatakan, telah melakukan pengecekan ke sungai Siak. "Setelah ada laporan warga tentang kemunculan buaya yang meresahkan itu, kita langsung cek ke sungai Siak," kata Heru, Rabu (7/11).
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
Namun, pihaknya belum berjumpa hewan berkulit tebal tersebut. Padahal, sudah beberapa warga melaporkan kemunculan buaya sambil menyantap makanan di permukaan air.
"Di sekitar sungai, ada peternakan ayam dan kambing. Kita menduga pihak peternakan selalu membuang darah dan isi perut hewan yang dipotong itu ke sungai," ujar dia.
Heru memprediksi, buaya tersebut merasa ketagihan adanya sumber makanan bagi hewan karnivora tersebut. "Buaya makannya tidak setiap hari, hanya 2 hari sampai 3 hari sekali," kata dia.
Binatang melata itu biasanya akan kembali ketika mencium aroma darah di tepian Sungai Siak. "Nanti kita ingatkan masyarakat yang memiliki peternakan agar tidak membuang isi perut ayam dan kambing ke sungai. Karena itu akan memancing buaya untuk keluar," ujar Heru.
BBKSDA Riau juga akan memasang spanduk himbauan agar masyarakat berhati-hati dan waspada saat beraktifitas di tepian Sungai Siak.
"Akan kita pasang di lokasi buaya sering muncul berdasarkan laporan masyarakat. Selain itu, kita juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat waspada saat beraktifitas di tepian Sungai Siak," pungkas Heru.
Baca juga:
Diserang buaya, Zaini tewas dengan kondisi tangan dan kaki putus
Warga tangkap seekor buaya di Sungai Deli
Kesadisan warga Sorong saat membantai ratusan buaya
Lagi, pemancing di Banyuasin tewas diterkam buaya muara
Yusuf tewas diterkam buaya di Sungai Tengkorak
Meresahkan, buaya seberat 500 Kg ditangkap warga Bengkalis
Lagi mandi di Sungai, remaja di Riau nyaris diterkam buaya