Budi Waseso bakal 'bersih-bersih' lapas yang dibekingi anggota Polri
Menurutnya sanksi rehabilitasi tidak akan cukup.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengakui banyaknya oknum Polri turut membantu peredaran narkoba di lapas. Untuk itu, Budi tak akan segan-segan 'membersihkan' oknum petugas yang masih membantu kelancaran peredaran narkoba di lapas.
"Penyerbuan itu kalau kita sudah melakukan langkah-langkah tindakan hukum di salah satu lapas, tentunya kita tim, bila dihambat ya kita lakukan langkah penyerbuan. Permasalahannya kan sekarang karena ada keterlibatan oknum, sehingga mereka bisa masuk peralatan telekomunikasi di dalam, masuk jaringan beredarnya narkoba," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Menurut mantan Kabareskrim ini, sudah ada MoU antara BNN, Polri, dengan Menkum HAM untuk menangani itu. Maka dari itu dia berani bertindak tegas terhadap anggota Polri yang turut membantu peredaran narkoba.
"Tindakan tegasnya macam-macam, kalau dia melakukan perlawanan di lapas dengan senjata, kita ya punya senjata. Karena kan ini mafia. Ini kan menjadi suatu hambatan. Seolah-olah ada birokrasi yang mempersulit aparat penegak hukum untuk masuk ke dalam lapas. Yang jadi masalah adalah pelaksana di lapangan. Oleh sebab itu kita akan melakukan langkah-langkah, nanti dikala temukan seperti itu kembali, kita akan lakukan tindakan tegas terhadap oknumnya," tuturnya.
Budi mengaku bahwa telah meminta kepada Polri memecat anggotanya yang terlibat jaringan narkoba. Menurutnya sanksi rehabilitasi tidak akan cukup.
"Kalau kita ada oknum itu tidak diberi ampun. Kemarin kita tangkap dua oknum polisi, saya sampaikan ke polri harus dipecat jangan ada pengampunan. Anggota polri mengedarkan narkoba mau direhabilitasi tapi bukan dihukum. Itu harus dihukum kami harus bertindak tegas, sebab dia sudah mengkhianati sumpahnya," pungkasnya.
Baca juga:
Anggota Polres Serang pemasok sabu ke rutan ditangkap
Terlibat narkoba, anggota polisi Aiptu Abdul Latif divonis mati
Polri perangi narkoba, anggota Polda Banten malah selundupkan sabu
Lapas Wanita Tangerang digerebek polisi, 7 napi positif narkoba
Perketat pengawasan di lapas, anjing pelacak dan CCTV diperbanyak
Kantor Hukum dan HAM Jatim bantah ada peredaran narkoba di Lapas
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa yang menjadi pendiri NU Bojonegoro? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.