Bung Karno Dibuang ke Ende tapi Patungnya Berdiri di Boven Digoel, Gemala Hatta: Kok Bisa?
Patung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.
Patung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel, Papua Selatan. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.
Bung Karno Dibuang ke Ende tapi Patungnya Berdiri di Boven Digoel, Gemala Hatta: Kok Bisa?
Gemala Rabi'ah Hatta, putri kedua dari Wakil Presiden pertama, Mohammad Hatta, mengatakan, dirinya bersama keluarga besar Bung Hatta kaget dan terkejut dengan adanya patung Bung Karno di wilayah Kabupaten Boven Digoel.
"Kok ada patung Bung Karno di Boven Digoel?" tanya Gemala Hatta, Selasa (21/11).
- Baru Dipadamkan, Karhutla Kembali Kepung Tol Palindra hingga Ganggu Pengendara
- Karhutla Hebat Kepung Tol Palindra Hingga Asap Tebal Ganggu Pengendara, Diduga Sengaja Dilakukan
- Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
- Bawa Daun Kelor Mendunia, Faperta Unej Hibahkan Alat Pengering ke Petani di Sumenep
Gemala bercerita, dalam pengadilan Hindia Belanda di Bandung, Bung Karno menangis untuk tidak dibuang ke Boven Digoel. Alhasil dia tidak jadi dipindahkan ke Boven Digoel, tetapi ke Ende.
Padahal saat itu Sutan Sjahrir bersama Bung Hatta dibuang ke Boven Digoel. Sutan Sjahrir bahkan sampai menceraikan istri Belandanya supaya jangan ikut ke pengasingan. Menurutnya, hal itu menunjukkan sikap nasionalis yang tidak cengeng.
"Rosihan Anwar sebagai tokoh jurnalis Indonesia dalam Kompas sampai juga menulis tentang pengecutnya Bung Karno saat ngemis-ngemis di pengadilan Hindia Belanda untuk tidak dibuang ke Boven Digoel," ucap anak kedua Bung Hatta itu.
Gemala Hatta melanjutkan, pihak keluarganya menyesalkan tindakan pejabat di Boven Digoel yang telah membangun patung Bung Karno tersebut, yang dikhawatirkan merusak sejarah.
"Dengan adanya patung Bung Karno itu di Boven Digoel, telah merusak sejarah dan bahkan telah juga menunjukkan kepada generasi kita saat ini bahwasanya para generasi kita ini pun percaya bahwa Bung Karno juga pernah ada, dan dibuang ke Boven Digoel. Padahal faktanya dalam sejarah, Bung Karno tidak pernah di Boven Digoel, tetapi di Ende," ucap Gemala.
"Sungguh dangkal pengetahuan pejabat di Boven Digoel sebagai penggagas dibangun patung Bung Karno di Boven Digoel itu. Dan Apa kaitan pendirian patung Bung Karno dalam panggung sejarah Boven Digoel?" tutur Gemala.
Ketika dipaparkan bahwa patung Bung Karno berada di gerbang masuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, Gemala Hatta menuturkan, hal itu tetap tidak benar. Kalau mau ya buat gapura Republik Indonesia dengan bendera merah putih.
Dia pun mempersoalkan patung bung Karno dibangun di semua wilayah PLBN di Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan Boven Digoel. Menurutnya konsep itu sudah salah. Proklamator bukan satu, tetapi dua.
Bung Hatta pun bukan embel-embel Bung Karno. Bung Hatta dari muda berjuang jatuh bangun keluar masuk penjara, baik di Belanda juga di Indonesia masa kolonial.
Gemala menyayangkan sikap pejabat daerah yang tidak belajar sejarah. "Kasih tahu saja kepada pejabat dan masyarakat Papua bahwa Bung Hatta adalah orang yang jauh lebih banyak menulis dibandingkan Bung Karno maupun tokoh masyarakat yang ada," ungkapnya.