Buntut anggota Jakmania meninggal, Ketum PSSI siapkan sanksi
Saat ini banyak suporter yang belum memandang sepakbola sebagai sebuah hiburan. Fanatisme yang berlebihan justru mendatangkan keburukan.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memastikan bakal memberi sanksi kepada pihak yang dinilai bertanggung jawab pada tindak kekerasan yang menyebabkan meninggalnya suporter Persija Haringga Sirila (23) di Bandung. Hukuman itu tengah dibahas.
"Ini kan sedang dilakukan oleh PSSI. Pasti ada sanksi, karena sampai menimbulkan korban," kata Edy di Medan, Senin (24/9).
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Bagaimana suasana dukungan suporter Indonesia untuk Timnas Indonesia? Para suporter yang merupakan diaspora Indonesia itu memenuhi hampir seluruh tribun stadion saat mendukung timnas melawan Vietnam.
-
Apa yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang berpangkat Kombes Pol, menyatakan bahwa PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
-
Bagaimana kata-kata suporter bola biasanya ditunjukkan? Biasanya kata-kata suporter bola tersebut mengandung kritikan, menyemangati para pemain yang sedang bertanding, atau memberi tekanan pada tim lawan.
-
Bagaimana cara PSSI mengamankan Timnas Indonesia? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang berpangkat Kombes Pol, menyatakan bahwa PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
-
Kenapa PSSI terus berupaya menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
Pada kesempatan itu, Edy menyatakan turut belasungkawa atas meninggalnya anggota Jakmania tersebut. Kata dia, rasa duka itu sudah disampaikan melalui media di Jakarta.
Dari peristiwa ini, Edy melihat ada masalah yang tidak selesai di persepakbolaan nasional. "Memang fanatik itu bagus, tapi kalau berlebihan jadinya seperti ini, menimbulkan korban," ucapnya.
Menurutnya, saat ini banyak suporter yang belum memandang sepakbola sebagai sebuah hiburan. "Masih memandang fanatisme. Itu salah."
Mantan Pangkostrad ini mengklaim sudah mencoba membenahi fanatisme yang berlebihan. Mereka telah melakukan pertemuan dengan ketua-ketua kelompok suporter.
"Tapi sampai saat ini masih seperti itu. Jadi kita evaluasi lagi,” ucapnya.
Hukuman yang diberikan kepada klub ternyata tidak memberi efek jera. Sudah ada klub yang diharuskan bertanding tanpa penonton. "Tapi akhirnya kan masih seperti ini. Nanti kita cari lagi apa metodenya ini," ucapnya.
Disinggung soal jaminan keamanan bagi suporter, Edy yakin polisi sudah berupaya maksimal. Namun tetap tidak seimbang dengan jumlah suporter yang terkadang bisa mencapai 40.000 orang.
Seperti diberitakan, suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, meninggal dunia setelah dikeroyok Bobotoh sebelum pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung di Stadion Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9). Polisi telah menangkap sejumlah pelaku.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Buat apa ada Sepakbola kalau mengorbankan nyawa manusia
Viking soal Jakmania tewas: Kami keluarga besar bobotoh sangat berduka
Setop sebar video penganiayaan anggota Jakmania
Jakmania jadi tumbal kompetisi, BOPI gelar rapat pimpinan
Jakmania tewas dikeroyok, Fadli Zon minta klub bina suporter