Buntut Kebakaran di Langkat, Pabrik dan 3 Cabang PT Kiat Unggul Ditutup
Pabrik Induk PT Kiat Unggul di Diski, Sunggal, Deli Serdang, Sumut, ditutup menyusul kebakaran lokasi perakitan mancis atau korek gas yang menewaskan 30 orang di Langkat, Jumat (21/6) siang. Dua cabang pabrik di Langkat juga turut dipasangi garis polisi.
Pabrik Induk PT Kiat Unggul di Diski, Sunggal, Deli Serdang, Sumut, ditutup menyusul kebakaran lokasi perakitan mancis atau korek gas yang menewaskan 30 orang di Langkat, Jumat (21/6) siang. Dua cabang pabrik di Langkat juga turut dipasangi garis polisi.
Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Yulianto memaparkan, pabrik induk PT Kiat Unggul yang memproduksi mancis di Diski Sunggal, sebenarnya memiliki izin. Tenaga kerjanya pun terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan BPJS.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan kebakaran di Kebagusan terjadi? Kejadian ini diduga terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB.
Namun, perusahaan itu ternyata juga membuka 3 cabang pabriknya di kawasan Langkat. Selain yang terbakar di Desa Sambirejo, juga ada cabang lain di Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, dan Desa Banyumas, Kecamatan Stabat. Ketiganya tidak memiliki izin.
"Semua operasionalnya sudah kita tutup, termasuk pabrik induk, untuk kita lakukan pemeriksaan," jelas Nugroho.
Penyidik masih mendalami alasan perusahaan memisah lokasi perakitan korek gas itu dengan pabrik induknya.
"Apa mungkin ini untuk menghindari pajak, bisa jadi untuk menghindari jaminan sosial karyawan, bisa jadi untuk mengupah karyawannya di bawah UMR, karena rata rata pekerjanya hanya mendapat upah antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu," jelas Nugroho.
Polisi masih mengembangkan penyidikan terkait kasus kebakaran ini. Mereka mendalami produk mancis yang dikeluarkan PT Kiat Unggul, seperti merek dan standarisasinya. "Produk yang mereka keluarkan merek 'TOKE', dan tabungnya lebih tipis," sebut Nugroho.
PT Kiat Unggul menjadi perhatian setelah salah satu cabang pabriknya, yang menjadi lokasi perakitan mancis, di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, Sumut, terbakar, Jumat (21/6) siang. Sebanyak 30 orang tewas, mengenaskan dalam peristiwa ini.
Baca juga:
Bos Pabrik Korek Gas di Langkat Sempat Coba Kabur
Terjebak dalam Kebakaran di Bandung, Ibu dan Anak Meninggal Dunia
Pekik Tangis Keluarga saat Korban Kebakaran Pabrik Korek Gas di Langkat Dimakamkan
Putri Menangis Histeris Lihat Jenazah Ibunya Korban Kebakaran Pabrik Korek di Langkat
Seluruh Korban Pabrik Korek Gas di Langkat Teridentifikasi