Bupati Samosir dan Simalungun ikut bantu cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Turut juga dalam pencarian korban hilang tersebut antara lain Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Simalungun JR. Saragih dan anggota DPD RI Parlindungan Purba. Cuaca dan ombak menjadi kendala dalam pencarian para korban yang hilang.
KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumut, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 Wib. Kapal itu disebut-sebut mengangkut lebih dari 80 penumpang dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.
Jumlah korban yang berhasil selamat dalam kejadian tersebut sebanyak 18 orang. Satu orang penumpang meninggal dunia yakni Tri Suci Hadayani, warga Aceh Tamiang. Untuk korban kapal yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan hingga saat ini berjumlah sekitar 94 orang.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen M. Iqbal menuturkan, sampai saat ini jumlah data korban yang valid masih belum dapat dipastikan. Tidak adanya daftar manifest penumpang kapal KM. Sinar Bangun menjadi kendala dalam menentukan jumlah penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan.
Sampai saat ini upaya pencarian terhadap penumpang Kapal yang hilang masih terus dilakukan Tim Gabungan TNI/Polri, Basarnas BPBD Kab. Samosir dan Kab. Simalungun dan dari Pemkab Samosir. Tiga kapal kayu milik Organisasi Perkapalan Simanindo (OPS) dan KMP Sumut I dikerahkan.
"Turut juga dalam pencarian korban hilang tersebut antara lain Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Simalungun JR. Saragih dan anggota DPD RI Parlindungan Purba," ujar Iqbal melalui siaran pers diterima merdeka.com, Selasa (19/6).
Sekitar pukul 10.00 wib, tim gabungan menemukan satu buah tas hitam dan satu unit telepon genggam beserta KTP atas nama Maya Oktavianti asal Binjai. Diduga salah seorang penumpang Kapal. Satu jam kemudian, tim juga menemukan tiga buah tas berwarna kuning, hitam dan abu abu, tali sepanjang 10 meter, satu helm berwarna coklat, dua jaket hitam dan abu abu, dua jeriken berwarna biru, satu topi, satu tempat sampah dan satu buah ember berwarna biru beserta potongan jerigen bekas oli diduga dari kapal yang tenggelam. Cuaca dan ombak menjadi kendala dalam pencarian para korban yang hilang.
"Bupati Samosir didampingi Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Sahat Harianja menyampaikan imbauan kepada seluruh pihak terutama keluarga korban agar tetap tenang dan berdoa serta menyampaikan bahwa pencarian tetap dilakukan dan direncanakan bahwa Tim Penyelam dari TNI AL akan tiba untuk melakukan pencarian korban yang hilang," ucapnya.
Baca juga:
Penyelam andalan Marinir dikirim bantu cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Menhub Budi minta KNKT selidiki penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun
94 Penumpang kapal tenggelam di Danau Toba belum ditemukan, berikut daftarnya
7 kapal dikerahkan cari korban KM Sinar Bangun yang tenggelam
Daftar nama penumpang kapal tenggelam di Danau Toba yang belum ditemukan
Kapal tenggelam di Danau Toba, Kemenhub kirim KNKT selidiki penyebabnya