Bupati Tangerang dicecar penyidik KPK soal reklamasi & batas wilayah
Pihaknya masih menunggu balasan surat dari Pemprov DKI Jakarta, mengenai apa urgensinya membangun jembatan tersebut.
Setelah kurang lebih 11 jam berada di dalam Gedung KPK, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar akhirnya selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK. Ketika dikonfirmasi, Zaki mengaku dicecar pertanyaan mengenai reklamasi di wilayah Kabupaten Tangerang, yakni kawasan Dadap-Kosambi hingga daerah Kronjo yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta.
"Saya hanya menegaskan saja bahwa Kabupaten Tangerang berbatasan dengan DKI dan daerah reklamasi itu mungkin juga nyambung ke Kabupaten Tangerang," ujar Zaki di Gedung KPK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/4).
Zaki menjelaskan, untuk masalah penentuan batas wilayah, sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 hal itu akan diserahkannya ke pemerintah provinsi Banten sebagai pihak yang berwenang.
"Karena batas wilayah itu kan ada di provinsi, bukan di kita. Sementara kewenangan kami di Kabupaten Tangerang tidak sampai ke pulau-pulau reklamasi tersebut," ujar Zaki.
Pihaknya juga belum menyetujui proposal pembangunan jembatan yang menghubungkan wilayah Dadap di Kabupaten Tangerang, dengan salah satu pulau hasil reklamasi yang dilakukan PT Kapuk Naga Indah, anak perusahaan Agung Sedayu Group.
Sebab, Zaki mengaku bahwa pihaknya masih menunggu balasan surat dari Pemprov DKI Jakarta, mengenai apa urgensinya membangun jembatan tersebut.
"Kita mempertanyakan ke Gubernur DKI, apakah (jembatan) itu juga nyambung. Jangan sampai jembatan itu dibangun tapi tidak bisa untuk kepentingan umum," pungkasnya.
Diketahui, Zaki diperiksa sebagai saksi soal pengusutan kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang reklamasi Teluk Jakarta. Kasus yang tengah dibongkar KPK ini telah menetapkan tiga orang tersangka, yakni Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M. Sanusi, Personal Assistant PT APL Trinanda Prihantoro, dan Presiden Direktur PT APL Ariesman Widjaja.
M Sanusi yang juga merupakan adik dari M Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI, diduga oleh KPK telah menerima suap sebesar Rp 2 miliar dari Ariesman Widjaja.
Baca juga:
Kapolri ogah ikut campur soal reklamasi teluk Jakarta
Reklamasi, Ahok klaim tak tahu Sunny janjikan sesuatu kepada Aguan
Sanusi kembalikan uang suap Rp 860 juta dari bos APL kepada KPK
Datangi KPK, M Taufik kembali jalani pemeriksaan sebagai saksi
Pembelaan-pembelaan Ahok soal reklamasi Teluk Jakarta
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
-
Dimana lokasi Klenteng Talang? Sam Po Toa Lang adalah nama Tionghoa dari klenteng yang ada di Jalan Talang No.2, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.