Cabuli Anak di Bawah Umur, Dua Pria Mukomuko Diringkus Polisi
Personel Polres Mukomuko Polda Bengkulu mengungkap dua kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur. Dua pelaku dalam kedua kasus itu ditangkap.
Personel Polres Mukomuko Polda Bengkulu mengungkap dua kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur. Dua pelaku dalam kedua kasus itu ditangkap.
Kedua tersangka yang ditangkap berinisial SN (40), warga Kecamatan Air Dikit, dan BK (35), warga Kecamatan Manjuto. Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi mengatakan, kedua tersangka ditangkap di dua tempat yang berbeda di Kabupaten Mukomuko.
-
Kapan Ishmael Chokurongerwa ditangkap terkait dengan penculikan anak dan dugaan kegiatan kriminal lainnya? Chokurongerwa ditangkap pada hari Selasa (12/3) "untuk kegiatan kriminal yang mencakup pelecehan terhadap anak di bawah umur".
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Siapa pelaku pencabulan terhadap anak di Tanjung Pandan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar. Korban tak menaruh curiga. Perintah Brigpol AK dia turuti. Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam"Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu," kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
"Untuk TKP kasus pertama dengan tersangka SN berlokasi di Desa Tirta Mulya Kecamatan Air Manjuto Kabupaten Mukomuko sedangkan untuk TKP kasus kedua berlokasi di Kabupaten Mukomuko," kata Witdiardi dalam keterangannya, Sabtu (30/10).
Ia menjelaskan, kedua tersangka diamankan saat anggota kepolisian yang mendapat laporan oleh ibu kandung masing-masing korban. "Setelah menerima informasi, tim Sat Reskrim Polres Mukomuko segera pergi ke TKP untuk melakukan pemeriksaan serta melakukan visum kepada korban," jelasnya.
"Dari hasil visum yang meyakinkan bahwa memang telah terjadi tindak pidana persetubuhan dengan anak di bawah umur yang dilakukan tersangka tersebut," sambungnya.
Tak butuh waktu lama, petugas pun langsung mengamankan terduga pelaku tersebut untuk dibawa ke Mapolres Mukomuko guna pemeriksaan lebih lanjut.
Pada kasus pertama, SN merupakan guru mengaji korban. Dia diketahui telah menyetubuhi muridnya sejak bulan Juni 2020 sampai dengan bulan Agustus 2021.
"Sebanyak kurang lebih 15 kali dengan modus membujuk rayu korban dan berjanji akan menikahi korban," sebutnya.
Sementara itu, pada kasus kedua, BK sendiri merupakan kakak ipar korban. Dia sudah melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur itu sejak April 2020 sampai Agustus 2021. Selama itu, ia kurang lebih telah menyetubuhi korban sebanyak enam kali.
"Dengan modus pelaku mengancam korban apabila tidak mau melakukan persetubuhan layaknya suami istri, pelaku akan memberi tahu orang tua korban tentang foto foto yang ada di handphone korban," ujarnya.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) Jo 76 D Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Mereka terancam pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.
Baca juga:
Polisi Ringkus Guru Ngaji di Mukomuko Pemerkosa Muridnya Sebanyak 14 Kali
Ancam Ceraikan Ibunya, Ayah di Bandar Lampung Tega Cabuli Tiga Anaknya
Polisi Tangkap Dua Pemerkosa Remaja di Aceh Utara
Remaja di Medan 2 Kali Diperkosa Pacar Ibunya, Iming-Iming Iphone Pro Max
Fakta Baru Dugaan Pencabulan Anak di Lutim, Ditemukan Peradangan di Alat Vital Korban
Pria di Bantul Ditangkap Polisi usai Perkosa Anak Pacar 17 Kali