Curiga Dua Hari Tak Ada Kabar, Sang Anak Temukan Jasad Ibunya Dalam Koper
Saat itu langsung melapor ke polisi dan akhirnya jasad ibunya ditemukan di dalam koper berwarna merah
Hancur hati Sri Mariani dg Caya (30) saat menemukan jasad ibunya bernama Ramlah (48) di dalam koper berwarna merah. Dg Caya datang ke rumah kontrakan ibunya di Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene setelah dua hari kehilangan kontak.
Dg Caya menjelaskan ibunya merupakan warga Kabupaten Jeneponto yang merantau di Pangkep sudah 12 tahun. Sehari-hari, kata Dg Caya, ibunya berjualan di Kabupaten Pangkep.
"Asli Jeneponto, tapi merantau di sini jualan (jajanan) gerobak dan sudah 12 tahun. Di sini terakhir kontrak," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/8).
Dg Caya mengaku datang ke kontrakan ibunya setelah dua hari putus komunikasi. Karena penasaran, akhirnya Dg Caya mendatangi kontrakan ibunya.
"Dua hari lalu komunikasi. Penasaran kenapa tidak aktif nomornya tidak seperti biasanya," ungkapnya.
Dg Caya bercerita saat pertama kali masuk rumah kontrakan ibunya, dirinya melihat adanya darah. Saat itu, Dg Caya mengaku tidak menemukan ibunya.
"Pertamanya, saya lihat ada darah. Kemudian saya berbalik kayak ada rambut baru gitu kucari (ibunya)," sebutnya.
Setelahnya, dirinya melihat adanya koper berwarna merah. Ia pun curiga dan memanggil pemilik kontrakan bernama Aisyah.
Saat itu langsung melapor ke polisi dan akhirnya jasad ibunya ditemukan di dalam koper berwarna merah.
Menunggu Hasil Autopsi
Terpisah, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Pangkep Ajun Komisaris Imran mengaku masih menunggu hasil autopsi jenazah korban dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Ia menyebut baru memeriksa satu orang saksi yakni anak korban.
"Untuk update hari ini, kita masih menunggu hasil pemeriksaan autopsi RS Bhayangkara. Sampai saat ini baru memeriksa satu orang saksi bernama Sri yang merupakan anak korban," tuturnya.
Imran menjelaskan kondisi jasad Ramlah ditemukan tertelungkup di dalam koper berwarna merah. Ia menyebut tubuh korban juga sudah membengkak.
"Kondisi korban saat ditemukan dalam tertelungkup dalam koper dan masih utuh namun sudah membengkak," sebutnya.
Ia juga menjelaskan barang milik korban yang hilang yakni handphone. Sementara untuk keberadaan motor korban, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Sampai saat ini barang pribadi milik korban yang hilang yaitu satu buah handphone yang sudah beberapa hari ini tidak bisa dihubungi oleh anaknya," sebutnya.
Imran menambahkan untuk motif dan pelaku, polisi masih melakukan penyelidikan. Meski demikian, korban tinggal sendirian di kontrakannya.
"Sehari-seharinya korban ini pedagang keliling. Korban tinggal sendiri di kontrakannya," ucapnya.