Calon Dokter Juara Etape Ketiga ITdBI 2019
"Saya sangat senang karena ini adalah gelar juara pertama dalam karier profesional saya," ujar Kakeru seusai balapan.
Etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 201 menjadi milik pembalap asal Jepang, Kakeru Omae. Rider asal Aisan Racing Team ini menyelesaikan etape ketiga dengan catatan waktu 2 jam 36 menit 53 detik.
Etape ketiga yang berlangsung Jumat (27/9/2019), menempuh jarak terpendek, yakni 109.3 kilometer. Para pembalap berkeliling pusat kota Banyuwangi sebanyak 12 kali. Start dan finisnya di depan kantor bupati Banyuwangi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Saya sangat senang karena ini adalah gelar juara pertama dalam karier profesional saya," ujar Kakeru seusai balapan.
©2019 humas kab banyuwangi
Kakeru sebenarnya bukan pembalap unggulan. Selain statusnya sebagai anak baru di Aisan, ia juga kali pertama ikut ITdBI. Selain itu, ia lebih banyak berada di rombongan besar sepanjang etape ketiga.
Rider 22 tahun itu baru melancarkan aksinya pada 200 meter menjelang finis. Bersama puluhan pembalap lainnya, ia beradu sprint menuju garis akhir. Pembalap senior Aisan, Damien Monier lah yang membuka ruang bagi Kakeru untuk melaju terdepan.
“Sebenarnya Jason Christie yang seharusnya melarikan diri dari rombongan. Akan tetapi, dia gagal escape dari peloton,” jelasnya. “Oleh sebab itu, saya berterima kasih kepada rekan-rekan setim atas dukungannya kepada saya,” imbuh Kakeru.
Kakeru Omae tercatat sebagai mahasiswa fakultas kedokteran di Keio University, Jepang. Dia sengaja mengambil cuti belajar selama satu tahun untuk mengikuti berbagai kompetisi balap sepeda.
“Harapannya agar saya bisa merasakan apa yang dialami para pebalap. Saya juga ingin merasakan aura persaingan dalam perlombaan. Ini akan memperkaya wawasan saya karena saya tertarik menjadi dokter olah raga,” ujar Kakeru.
Posisi kedua dalam etape ketiga ditempati Blake Quick dari St George Cintinental Cycling Team. Tempat ketiga diduduki Mohammad Ganjkhanlou dari Foolad Mobarakeh Sepahan.
Hasil etape ketiga tidak mengubah susunan pembalap di general classification. Jesse Ewart (Team Sapura Cycling) masih mempertahankan yellow jersey
©2019 humas kab banyuwangi
“Saya senang dengan hasil hari ini. Saya akan berusaha pertahankan untuk pertandingan besok (etape terakhir-red),” kata Jesse.
Green Jersey masih dipertahankan Batmunkh, Maral-Erdene. Sementara Selamat Juangga (KFC Cycling Team) masih berhak mengenakan red white jersey.
(mdk/paw)