Canda Buwas soal keinginan setelah pensiun: Jadi satpam diskotek
Komjen Budi Waseso akan memasuki masa pensiun sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Maret mendatang. Buwas sapaan akrabnya kerap ditanya keinginannya setelah berhenti sebagai aparat penegak hukum.
Komjen Budi Waseso akan memasuki masa pensiun sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Maret mendatang. Buwas sapaan akrabnya kerap ditanya keinginannya setelah berhenti sebagai aparat penegak hukum.
Dengan singkat dia menjawab salah satu pekerjaan yang ingin dijalaninya. "Mungkin jadi satpam diskotek," ujarnya diiringi tawa usai konferensi pers di Gedung BNN, Selasa (20/2).
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mantan Kabareskrim itu kurang lebih 2,5 tahun menjabat. Budi mengungkap banyak hal yang mengubah pandangannya terhadap masalah narkoba di Indonesia. Dia merasa miris dengan kondisi darurat narkoba yang masih menjangkiti. Dia pun merasa kerjanya selama ini dipandang remeh oleh banyak pihak.
"Saya miris dan ngeri untuk negara saya, ya walaupun enggak semua orang merasa apa yang saya rasa karena banyak yang lihat ini sebelah mata, bahkan apatis," kata dia.
Terkait pengganti dirinya, Budi menyerahkan hal itu kepada institusi yang membesarkannya, Polri, serta keputusan akhir di tangan Presiden Joko Widodo. Dia berpesan agar siapapun penggantinya bisa lebih galak, juga bisa menjaga sistem yang telah dibangun selama kepemimpinannya.
"Harus lebih galak daripada saya. BNN 2,5 tahun sudah terbangun programnya, sinergitas dan termasuk teman-teman TNI jangan melempem. Pengganti saya tentu lebih baik daripada saya," pungkasnya.
Baca juga:
Kapal berbendera Singapura ditangkap di Kepri, sabu 1 ton lebih disita
Polri sebut nama yang beredar pengganti Kepala BNN masih isu
Wanjakti Polri belum bahas calon pengganti Kepala BNN
Ungkap pabrik PCC, Kepala BNN Budi Waseso & 60 petugas terima penghargaan
Komjen Ari Dono calon kepala BNN, 4 jenderal disiapkan jadi Kabareskrim