Cegah Corona, Warga Blitar yang Kumpul di Malam Hari Bakal Dibubarkan Polisi
"Polres Blitar bersama Forkopimda melaksanakan pembubaran masyarakat yang sedang berkumpul di tempat keramaian guna pencegahan penyebaran Covid-19 atau corona," kata Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya dalam keterangannya, Rabu (25/3).
Pemerintah meminta masyarakat untuk menerapkan social distancing atau pembatasan aktivitas sosial. Hal tersebut agar dapat memutus penyebaran wabah virus Covid-19 atau corona.
Polres Blitar, Jawa Timur akan melakukan pembubaran kepada masyarakat yang berkumpul saat malam hari, Selasa (24/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Polres Blitar bersama Forkopimda melaksanakan pembubaran masyarakat yang sedang berkumpul di tempat keramaian guna pencegahan penyebaran Covid-19 atau corona," kata Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya dalam keterangannya, Rabu (25/3).
Dia menjelaskan, pembubaran yang dilakukan pihaknya itu juga sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya penyebaran wabah virus yang sudah ditetapkan menjadi pendemi global.
"Kegiatan pembubaran ini menyikapi adanya wabah penyakit akibat virus corona di Indonesia, sehingga perlu memberi pemahaman terhadap masyarakat tentang bahaya virus corona," jelasnya.
Fanani menegaskan, kegiatan yang dilakukan pihaknya itu memberikan bukti kepada masyarakat jika Polri benar-benar serius menanggapi bahaya virus corona.
"Kegiatan pembubaran kepada masyarakat merupakan bukti nyata Polri hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberi penjelasan dan pencegahan penyebaran virus corona," tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut Fanani didampingi oleh Bupati Blitar Rijanto, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf. Kris Bianto, Ka Bakesbangpol Kabupaten Blitar Dicky Cobandono, Ka Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Kholik, Kadinkominfo Kabupaten Blitar Eko Susanto.
Kabagprotokol Pemkab Blitar Hankam Indoro, Kabag Umum Pemkab Blitar Agus Zaenal Arifin, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti dan Kasatpol PP Kabupaten Blitar Rustin Tri Budi.
1 Positif Corona
Kabar mengejutkan adanya satu pasien positif virus Corona atau Covid-19 asalBlitardirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri di Pare membuat warga Kediri resah. Pasien seorang perempuan berusia 38 tahun. Pasien sehari-hari tinggal di Bogor, namun KTP KabupatenBlitarKecamatan Nglegok.
Pemerintah KabupatenBlitarmelalui juru bicara penanganan Virus Corona/Covid-19 KabupatenBlitar, membenarkan adanya Pernyataan tersebut setelah adanya konfirmasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pukul 16.22 WIB.
Juru bicara Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan KabupatenBlitarKrisna Yekti, SKM, MMKes membeberkan kronologinya. Pasien baru pulang dari Bogor Jawa Barat 20 Maret 2020.
Pasien menumpang transportasi kendaraan pribadi sampai diBlitarpukul 07.30 WIB. Kemudian langsung menuju rumah orang tuanya di Kecamatan Kepanjen Kidul KotaBlitar.
"Saat di Bogor, pasien sejak tanggal 11 Maret 2020 sudah merasa sakit, lalu pukul 17.00 WIB pasien memeriksakan diri ke RS Syuhada Haji," terangnya
Pukul 21.00 WIB pasien dirujuk ke RSI Aminah. Kemudian Sabtu dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri di Pare untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hari minggu sore diketahui hasil pemeriksaaan positif covid-19. Saat ini pasien berada di RSUD Kabupaten Kediri Pare.
(mdk/rnd)