Cegah radikalisme di kampus, Unnes kerjasama dengan BNPT
Untuk mahasiswa, salah satu cara yang diberikan kampus agar terhindar dari radikalisme dengan pemberian materi bela negara di Rindam IV/Diponegoro. Menurut Fathur, langkah tersebut bukan menjadikan mahasiswa militeristik. "Materinya bela negara, tapi lebih ke outbound. Jadi menyenangkan, tidak seram."
Adanya kampus yang terpapar ajaran radikalisme menjadikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) waspada. Kampus ini bahkan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) sebagai bentuk antisipasi.
Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman, mengakui dirinya tak bisa sepenuhnya mengawasi kegiatan para dosen, staf, dan mahasiswa. Terutama bila sudah tidak berkegiatan di kampus.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
"Rektor tentu mengawasi dalam kegiatan akademis. Di luar itu, bisa bekerjasama dengan yang lebih berwenang. Kalau soal radikalisme, itu bagian dari BNPT," jelasnya, Jumat (8/6).
Fathur mengungkapkan, dirinya pernah menegur salah seorang staf yang menulis di media sosial mengenai paham yang tak sesuai dengan Pancasila.
"Saya kasih pengertian, kadang tulisan itu bisa menjadikan persepsi berbeda. Alhamdulillah, mengerti dan mereda," ungkapnya.
Selain itu, ada juga yang terekam dipandang sebagai partisipan dan bahkan menulis thesis tentang Imam Samudra. "Kala itu bahkan sampai membuat pernyataan jika bukan simpatisan. Tapi kalau ceramah berkata senang ISIS, kan jadi ramai. Ternyata ISIS-nya adalah Ikatan Suami Senang Istri Solekah. Saya tegur, itu jangan buat mainan. Bukan bahan bercanda, bisa bahaya," paparnya. Akhirnya orang tersebut mengakui salah dan tidak mengulang lagi.
Sementara untuk mahasiswa, lanjutnya, salah satu caranya diberi materi bela negara di Rindam IV/Diponegoro. Menurut Fathur, langkah tersebut bukan menjadikan mahasiswa militeristik.
"Materinya bela negara, tapi lebih ke outbound. Jadi menyenangkan, tidak seram," ungkapnya.
Ditegaskan Fathur, jika memang dari Unnes ada yang melanggar terkait radikalisme, maka akan langsung diambil tindakan tegas sesuai aturan ASN. Meski begitu, dia meyakini civitas Unnes memiliki integritas terkait kecintaan pada NKRI.
Baca juga:
Wakapolri sebut masjid di Jakarta tak ada terpapar radikalisme
Belum punya data, Polri akan telusuri 40 masjid di Jakarta terpapar radikalisme
Kepala BIN akui sedang pantau masjid dan pesantren terpapar radikalisme
40 Masjid di Jakarta diduga disusupi radikalisme, MUI minta selektif pilih penceramah
Menko PMK minta Menristekdikti proaktif cegah kampus disusupi paham radikal
JK belum dapat data masjid di Jakarta yang disusupi radikalisme
PP Muhammadiyah desak Sandiaga ungkap 40 masjid penyebar paham radikal