Cerita anak buruh NTT, tak sekolah 2 bulan dan rindu kampung halaman
Mereka sudah dua bulan tak bersekolah semenjak orangtua mereka di PHK sebuah perusahaan kelapa sawit.
Sore itu, Grace (7) bermain kejar-kejaran dengan teman-temannya. Ia nampak ceria. Sesekali bocah yang duduk di kelas 2 SD itu tertawa ketika melihat teman-temannya jatuh karena tersandung. Kadang ia juga terdiam, tak tahu apa yang terlintas dalam benak bocah perempuan itu.
Grace dan puluhan anak-anak lainnya sudah dua bulan tak bersekolah semenjak orangtua mereka di PHK oleh PT Agro Lestari Sentosa, sebuah perusahaan kelapa sawit di Palangkaraya. Tadinya, Grace dan teman-temannya bersekolah di SD Eka Cipta, sekolah milik PT Agro Lestari Sentosa bagi anak-anak buruh kelapa sawit.
"Mereka sudah tidak bersekolah lagi sudah dua bulan ini. Dia (Grace) anak saya, duduk di kelas 2 SD. Karena saya di PHK, anak saya juga tidak sekolah," terang Gersom (32), ayah Grace, lelaki asal Atambua, NTT ketika berbincang dengan merdeka.com di tempat penampungan KSBSI, Jalan Badak, Kecamatan Dekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (28/10).
Ia bercerita, semenjak di PHK, Grace dan puluhan anak lainnya hanya menghabisikan waktu dengan bermain. Atau sesekali mereka didampingi Menwa Universitas Palangkaraya (UNPAR) yang secara berkala mengunjungi mereka.
"Mereka bermain saja setiap hari. Kadang dibantu oleh mahasiswa Palangkaraya yang berkunjung ke sini," papar Gersom.
Desah galau Gersom makin terlihat dalam hembusan napasnya yang berat. Ia memikirkan nasib sekolah anaknya. Entah kapan keadaan mereka terus berlanjut seperti ini.
"Saya pusing. Kita kerja untuk anak. Tapi kerja buruh model begini mau jadi apa nanti," desah Gersom.
Menurut Gersom, keinginan untuk pulang ke kampung halamannya terus melintas. Namun keinginan itu tertahan dengan hak mereka yang masih tak diberikan oleh PT Agro Lestari Sentosa.
"Saya ada niat untuk pulang ke Atambua tapi setidaknya hak-hak kami dikembalikan oleh perusahaan," cerita dia.
Satu-satunya harapan, kata dia adalah niat baik Pemprov Palangkaraya maupun Depnaker Atambua yang merekrut mereka kala itu untuk bekerja sebagai buruh.
"Kami hanya minta agar permintaan kami didengarkan. Itu hak kami. Jika Pemerintah di sini dan juga Depnaker Atambua mau, lebih baik kami dipulangkan saja," tandas dia.
Baca juga:
Derita buruh NTT di Palangkaraya, tinggal di gubuk dan kena PHK
Ditipu perusahaan, ratusan buruh asal Subang terlantar di Banten
Ada ancaman PHK, buruh di Jabar didukung jadi wirausaha
Buruh Indonesia dan ancaman persaingan pasar bebas ASEAN 2015
5 Persoalan yang melekat pada buruh Indonesia
Hidup layak, mimpi tak terbeli buruh Indonesia
Intimidasi pemilik modal hantui kehidupan buruh Indonesia
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.