Cerita Korban Ledakan Kapal di Palembang Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Orang
Ledakan kapal jukung Mulya Jaya di Sungai Musi Palembang hampir saja membuat Bowo Kuswantoro (23) kehilangan nyawa. Beruntung, nasib baik masih berpihak kepadanya, dan malah menjadi pahlawan bagi rekan-rekannya.
Ledakan kapal jukung Mulya Jaya di Sungai Musi Palembang hampir saja membuat Bowo Kuswantoro (23) kehilangan nyawa. Beruntung, nasib baik masih berpihak kepadanya, dan malah menjadi pahlawan bagi rekan-rekannya.
Bowo, begitu sapaannya, mengaku tak menyangka mengalami kejadian itu. Dia adalah anak buah kapal (ABK) jukung Sumber Agung yang turut terbakar karena berada persis di sebelah kapal jukung Mulya Jaya yang meledak.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
Kapal itu berisi logistik dan pupuk yang dibeli dari Pasar 16 Ilir Palembang. Barang-barang itu rencananya dijual kembali ke daerah perairan di Kabupaten Banyuasin.
Bowo menceritakan, mereka baru saja merapat ke SPBU terapung di 5 Ulu Palembang untuk mengisi bahan bakar sebagai bekal pulang ke kampung halamannya di Muara Padang, Banyuasin, Sumsel. Di dalam kapal ada Herman (35) sebagai nahkoda, Rohman (28) dan anak Rohman, David Faris Sarubi (4).
Sambil mengantre mengisi BBM, Bowo mandi di kamar mandi kapal dan disusul David yang bergantian mandi. Baru saja berpakaian, Bowo dikagetkan dengan ledakan yang berasal dari kapal jukung sebelahnya.
Bowo terpental dan tertimpa barang-barang bawaan karena kapal berguncang kuat. Ledakan itu menyebabkan kebakaran dari kapal jukung Mulya Jaya dan menyambar kapal yang ditumpangi Bowo.
Sadar di dalam kapal ada beberapa orang, Bowo langsung menuju kamar mandi untuk membawa David. Bowo menemukan David sedang menangis karena karena mengalami luka di wajah dan bibir sobek akibat benturan.
Api mulai membesar di dalam kapal. Tanpa pikir panjang, Bowo membopong bocah itu keluar kapal. Di sungai, dia melihat tugboat lalu menumpanginya.
"Saya tidak sadar lagi karena panik dengar ledakan dan kebakaran. Saya bawa saja anak Rohman (David) keluar kapal, untung ada tugboat jadi kami bisa selamat," ungkap Bowo, Kamis (20/12).
Meski sudah berada di dalam tugboat, Bowo memutuskan kembali mendekati kapal yang terbakar lantaran melihat seseorang yang meminta pertolongan. Padahal, Bowo tidak mengenal orang tersebut.
"Saya turun lagi dan selamatkan dia. Kalau saya tidak turun entah bagaimana nasib orang itu. Saya tidak peduli lagi dengan nyawa saya, yang penting bisa selamatkan orang," tuturnya.
Hingga saat ini Bowo belum memberitahu keluarganya di kampung karena tak bisa komunikasi. Ponsel miliknya ikut terbakar bersama kapal.
"Untuk sementara tinggal di rumah sakit dulu, yang penting selamat, besok bisa ngabari orang di rumah," kata dia.
Bowo mengaku bersyukur karena seluruh rekan-rekannya di dalam kapal bisa selamat dari musibah itu. Baginya, kejadian ini sebagai tanda untuk lebih dekat lagi dengan Sang Pencipta.
"Alhamdulillah selamat semua, walaupun ada yang luka-luka. Ini ujian bagi kami," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal jukung Mulya Jaya meledak usai membeli BBM di SPBU terapung di Sungai Musi, Kamis (20/12) sore. Sepuluh orang menjadi korban dan satu orang dinyatakan hilang.
Baca juga:
Pencarian Korban Hilang Akibat Ledakan Kapal di Palembang Dilanjut Besok
Selain Lukai 7 Warga, Ledakan Kapal di Sungai Musi Sebabkan 1 Orang Hilang
Kapal Meledak di Sungai Musi, Tujuh Kritis Akibat Luka Bakar
KM Gerbang Samudra I Terbakar di Karang Jamuang, 3 Awak Belum Ditemukan
Sumber Api KM Gerbang Samudra I Terbakar dari Dek Kendaraan ada 15 Truk
KM Gerbang Samudra I Terbakar, 128 Penumpang Dievakuasi, 3 Orang Hilang