Cerita miris TK, dipukuli, dicambuk & ditodong pistol 3 Marinir
Bocah kelas VI SD itu pun dianiaya, dicambuk dengan selang bahkan ditodong pistol oleh anggota marinir yang menuduhnya.
Apa yang dialami KT, bocah berusia 12 tahun ini sungguh tragis. Dia dianiaya oleh 3 anggota TNI yang diduga Marinir hingga sekujur tubuhnya luka parah.
TK awalnya dituduh mencuri burung oleh anggota TNI di Komplek Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Meski sudah membantah mencuri burung, KT tetap saja diinterogasi. Tak cuma itu, bocah kelas VI SD itu pun dianiaya, dicambuk dengan selang bahkan ditodong pistol.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Siapa yang memberikan ucapan selamat HUT Korps Marinir TNI AL? Ucapan ini berisi doa dan harapan baik agar satuan baret ungu ini agar selalu diberi kekuatan untuk terus menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Kasus ini pun mencuri perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise yang langsung menjenguk KT di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Yohana pun berjanji akan membela TK dari aksi kekerasan anggota TNI itu.
"Selagi berhubungan dengan anak-anak tetap akan saya dampingi terus," ujar Yohana.
Lalu bagaimana cerita tragis penganiayaan anggota Marinir kepada TK tersebut bisa terjadi? Berikut kisah tragisnya:
Dianiaya karena dituduh mencuri burung di Komplek Marinir
Peristiwa penganiayaan yang menimpa TK itu terjadi di Komplek Marinir Cilandak, Minggu (10/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Warga Ciganjur itu dipukuli lantaran dituduh mencuri burung warga komplek Marinir.
Akibat penganiayaan tersebut, KT mengalami luka hampir di sekujur tubuhnya. Salah satunya di bagian punggung dan bibir.
"Dipukuli pakai selang air. Yang mukulin tiga orang ganti-gantian dan pegangin pelan satu-satu. Dipukul ke belakang. Rambut dijambak dan ditodong belati," kata KT kepada merdeka.com saat ditemui di Rumah Sakit Prikasih, Jakarta Selatan, Selasa (12/1) kemarin.
KT menceritakan, penganiayaan bermula saat dirinya tengah mengejar layang-layang, tapi saat itu dia dituduh mencuri burung oleh seseorang yang diduga anggota TNI. KT berulang kali menyangkal, namun tidak diindahkan.
Bahkan KT sempat diancam dengan pistol yang sudah diarahkan kepada dirinya. Tidak hanya dipukul dengan selang, KT mengaku dirinya juga sempat diikat di tiang. Dia tidak ingat berapa kali mengalami pemukulan.
"Nah saya disangkanya ngambil burung itu. Karena kabur-kaburan kayak ngambil burung gitu. Suaminya (seseorang diduga anggota TNI) bilang ke istrinya, ambilkan pistol. Saya bilang, jangan pak. Jangan. Saya takut mati," ujarnya.
KT ditelanjangi & bapaknya juga dipukuli
Selain menganiaya KT, seseorang yang diduga anggota TNI yang tinggal di Komplek Marinir Cilandak, Jakarta Selatan juga melakukan hal sama terhadap orangtua KT, Purwanto. Setelah mendapat kabar anaknya dipukuli, Purwanto langsung menjemput KT. Bukan mendapati anaknya, Purwanto justru mendapat bogem mentah dari seseorang diduga anggota TNI.
"Iya, pertama ditendang di bagian perut dua kali, sabetan di punggung. Karena saya masuk sembarangan karena itu wilayah dia, dengan terpaksa saya masuk karena anak saya di dalam," kata Purwanto kepada merdeka.com saat ditemui di Rumah Sakit Prikasih, Jakarta Selatan, Selasa (12/1).
Meski dianiaya, Purwanto mengaku tidak dendam. Terpenting saat ini, dia ingin agar anaknya segera sembuh. Saat menjemput KT, Purwanto mendapati anaknya itu telah berlumuran darah dengan keadaan diikat di tiang dan dilucuti pakaiannya.Â
"Dia sudah diinterogasi, sudah telanjang cuma pakai celana dalam terus diikat kaya tiang tenda gitu," ujarnya.
Purwanto mengaku sudah melaporkan kasus penganiayaan ini kepada pihak kepolisian.Â
Dianiaya Marinir, bocah KT alami kelainan ginjal & gegar otak
Kondisi KT (12), bocah korban penganiayaan anggota Marinir, mulai membaik. Namun, hasil pemeriksaan CT Scan menemukan KT mengalami gegar otak ringan dan kelainan ginjal dan liver.
"Secara teknis sudah dimungkinkan rawat jalan, tapi masih membutuhkan pemeriksaan lebuh lanjut," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh saat mengunjungi korban di Ruang Teratai RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).
Menurutnya korban membutuhkan rehabilitasi yang bersifat psikis untuk menghilangkan trauma dan memberikan rasa aman. Ia juga mengungkapkan, korban sudah mulai berani bercerita tentang peristiwa yang dialaminya.
Saat ini, KPAI telah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk dispensasi ujian kelulusan. Saat ini rumah korban juga dalam penjagaan khusus guna menghindari ancaman dari pihak tertentu.
Usai dianiaya, KT diberi uang Rp 100 ribu oleh Marinir
Kondisi KT (12), bocah yang dianiaya 3 anggota Marinir berangsur membaik. Meskipun dia mengalami geger otak dan kelainan di bagian organ tubuhnya.
Saat dibesuk Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh di RS Prikasih, KT juga sudah bisa menceritakan penganiayaan yang dialaminya. Dia mengatakan pelaku berjumlah tiga orang.
"Katanya pelaku berinisial Y, I dan B," jelas Asrorun, kepada wartawan di RS Prikasih, Jakarta, Rabu (13/1).
KT dianiaya karena dituduh mencuri. Padahal tuduhan itu tak terbukti. Dikarenakan tidak terbukti, mereka baru meminta maaf pada KT yang sudah lebam.
"Dia dikasih uang Rp 100.000 untuk beli Betadine," tambahnya.
Dia menilai perbuatan tiga prajurit TNI sungguh memalukan. Dia makin geram karena ketiganya seolah tak merasa bersalah dengan memberikan uang Rp 100.000.
"Itu menistakan dan merendahkan martabat anak kecil," kecamnya.
TNI AL minta kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan
TNI Angkatan Laut membenarkan kasus pemukulan yang dilakukan anggota Marinir terhadap seorang anak berinisial KT (12). Saat ini TNI AL sedang melakukan investigasi terkait kasus penganiayaan tersebut.
"Betul, kejadian ini melibatkan anggota kami. Saat ini sedang dilakukan investigasi," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama M Zainudin, Selasa (13/1).
Zainudin menjelaskan, penganiayaan itu bermula saat pelaku pemukulan kesal dengan ulah KT yang dituding mencuri burung pelaku pemukulan. KT berhasil ditangkap usai berhasil mengambil burung pelaku.Â
"Setelah berhasil mengambil burung, dia lari tapi terjatuh. Burung tersebut lepas," jelasnya.
KT kemudian dibawa ke pos jaga marinir. Di pos jaga tersebut, bocah yang masih duduk di kelas 6 SD ini dianiaya.
Mewakili TNI AL, Zainudin memohon permintaan maaf atas kasus penganiayaan ini. Dia menambahkan, pada Minggu (10/1) sore perwakilan TNI AL telah menemui keluarga korban. Baik TNI AL maupun keluarga korban telah sepakat jika kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Luka parah dianiaya Marinir, KT tak ikut ujian kelulusan
Gara-gara dianiaya lima marinir hari minggu lalu, KT, bocah berusia 12 tahun ini terpaksa tidak mengikuti ujian kelulusan sekolah dasar. Bocah kelas VI di SDN 01 Pagi Ciganjur, Jakarta Selatan ini dituduh mencuri burung milik anggota angkatan laut di komplek marinir Cilandak.
"Sudah koordinasi dengan pihak sekolah. Ujiannya dapat dispensasi karena dia sakit. Semoga bisa cepat pulih," kata Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh, Rabu (13/1).
Jika telah diizinkan pulang dari RS Prikasih, Pondok Labu Jakarta Selatan, Asrorun mengatakan, korban akan dibawa ke Rumah Aman oleh KPAI untuk mendapatkan penjagaan.
"Rumah Aman nanti ada penjagaan khusus. Ini dilakukan agar korban tidak menerima ancaman," ujar Asrorun.