Cerita Pasien Sembuh Corona di Aceh: Pantuhi Anjuran Jaga Jarak dan Pakai Masker
"Jaga jarak, jaga jarak," teriak Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani.
Pria itu menggunakan kaos oblong hitam, menggunakan topi putih keluar dari ruang Respiratory Intensive Care Unit(RICU) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Senin (13/4/2020). Ruang itu merupakan tempat perawatan khusus pasien positif Covid-19 di Tanah Rencong.
Didampingi seorang tenaga medis, dia langsung menuju mobil ambulans yang sudah parkir dekat RICU. Sebelum masuk ke mobil, ia terlebih dahulu melayani sejumlah junalis yang hendak wawancara.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Jaga jarak, jaga jarak," teriak Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani.
Pasien berinisial AJ (60) itu dinyatakan telah sembuh dari Covid-19. Setelah hasil test swab dari laboratorium PIC Balitbangkes Kementerian Kesehatan yang keempat kali keluar dan dinyatakan negatif.
Pasien asal Banda Aceh ini telah diperbolehkan pulang Senin (13/4). Dengan catatan, sesampai di rumah dia wajib mengisolasi mandiri selama 15 hari.
"Insya Allah saya akan menjaga apa arahan dari dokter, saya harus di rumah dulu sekitar 15 hari, Insya Allah saya persiapkan mental saya," kata AJ, Senin (13/4).
Kepada warga Aceh, ia meminta agar selalu patuh terhadap imbauan pemerintah. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik saat berbicara maupun melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran Cobid-19.
"Pesan kepada masyarakat, tolonglah pergi kemanapun gunakan masker dengan kondisi sekarang," pintanya.
Selama pandemi corona, AJ meminta kepada warga agar jangan terlalu percaya diri bahwa dalam keadaan sehat. Pengalamannya tidak merasakan bahwa dirinya sudah terjangkit virus corona. Padahal hanya baru pulang dari Medan dan menggunakan pesawat.
"Kita gak menduga positif dan itu entah di mana kita gak tau, di jalan kah atau di mana. Sekarang usahakan lah kita pakai masker dengan jarak berbicara 1 sampai 2 meter, gitulah," pesannya.
"Jangan bangga dulu yang sehat gak ada apa-apanya"
Direktur Rumah Sakit Umum (RSUZA) Banda Aceh, dr Azharuddin meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak meremehkan penyebaran virus corona. Karena ditakutkan penularan bisa terjadi melalui carrier.
Menurut dokter sepesialis ortopedi ini, carrier adalah seseorang dapat menularkan virus corona kepada orang lain, meskipun orang tersebut tampak normal-normal saja. Kepada seluruh masyarakat agar ini betul-betul disadari, ditambah sekarang banyak orang sedang lalu-lalang mudik terus terjadi di Aceh yang berasal dari pandemi corona.
"Jangan bangga dulu yang sehat gak ada apa-apanya, yang kita takutkan adalah carrier. Dapat menularkan kepada orang lain, meskipun kita merasa normal saja," kata Azharuddin, Senin (13/4).
Oleh karena itu, Azharuddin meminta agar patuh seperti imbauan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik (physical distancing) maupun menjaga jarak sosial (social distancing) dan rajinlah mencuci tangan dengan sabun.
"Itulah upaya-upaya yang bisa dilakukan dan secara ilmiah dan WHO menyampaikan itu sangat bermanfaat dalam menangkal dan meminimalisir terjadinya tertular dari corona," tukasnya.
Dia menyampaikan, baik Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tetap akan dipantau pihak RSUZA. Karena tidak boleh ada yang berpikir, seseorang yang sehat sudah aman. Karena tidak yang dapat mengetahui secara pasti, di mana seseorang tertular virus corona.
"Tidak boleh kita meremehkan, tidak boleh kita beranggapan bahwa Aceh aman-aman saja, karena kita tau setiap hari banyak yang mudik, baik dari luar negeri maupun dalam negeri atau dari daerah-daerah terdampak dan menjadi kewaspadaan kita," ungkapnya.
Katanya, sekarang RSUZA, Banda Aceh sudah mengirim sampel 93 swab ke laboratorium Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta."Terkadang kita mendapatkan hasil tidak cepat, kadang lebih dari dua minggu, karena kita tau semuanya berpusat ke Jakarta," jelasnya.
Riwayat Perjalanan AJ sebelum Positif Corona
Sementara itu Saifullah Abdulgani (SAG) menyampaikan, berdasarkan catatan yang dimiliki pria yang disapa SAG itu, pasien AJ dirawat kembali di RICU RSUDZA Banda Aceh pada 27 Maret 2020, sekira pukul 21.00 Wib, setelah hasil swab-nya diterima dan diketahui Positif Covid-19.
SAG menjelaskan, AJ memiliki riwayat pulang dari Padang, Sumatera Barat, dan transit di Medan sebelum kembali ke Banda Aceh pada 9 Maret 2020. AJ mulai dirawat di RICU RSUZA Banda Aceh tanggal 22 Maret 2020 karena ada keluhan demam, batuk, dan penyakit penyerta lainnya.
Setelah lima hari dirawat, kondisinya membaik dan dibolehkan pulang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun, baru beberapa saat di rumahnya, ia diminta kembali ke RICU RSUDZA Banda Aceh untuk menjalani perawatan lanjutan karena hasil uji swabnya Positif Covid-19. Akhirnya, ia dinyatakan bebas virus corona, setelah 16 hari menjalani perawatan di RICU dan Pinere RSUDZA Banda Aceh.
"Kita bersyukur kepada Allah dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Medis Covid-19 RSUDZA Banda Aceh yang tak pantang menyerah mengobati pasien-pasiennya melawan virus corona," kata SAG.
Selanjutnya SAG menjelaskan, AJ pasien Positif Covid-19 yang ke empat yang dinyatakan sembuh dari 5 orang yang konfirmasi positif Covid-19 di Aceh.
"Tiga pasien yang dinyatakan sembuh sebelumnya yaitu, IB, laki-laki, umur 60 tahun, dari Aceh Besar; YRP, laki-laki, 23 tahun, dari Aceh Besar, dan IF, perempuan, umur 60 tahun, dari Kota Banda Aceh. Satu lainnya meninggal dunia, bulan lalu," ujar SAG.
SAG menjelaskan kondisi terakhir penanganan Covid-19 di Aceh per tanggal, 12 April 2020, pukul 15.00 wib, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh sebanyak 1.373 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 10 kasus jika dibandingkan dengan kemarin, (Sabtu, 11/4) 1.363 kasus. Dari jumlah ODP tersebut, sebanyak 1.005 kasus telah selesai proses pemantauan dan 368 masih dalam pemantauan petugas kesehatan.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu sebanyak 60 kasus. Dari jumlah tersebut, 3 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sedangkan 55 PDP lainnya telah diperbolehkan pulang.
(mdk/ded)