Cerita pemudik di jalur Pantura, hotel susah & harga dua kali lipat
Sejumlah hotel di Kota Batang mengaku hanya menaikkan tarif antara 30 sampai 50 persen.
Arus balik pemudik diperkirakan terjadi pada hari ini, Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7). Kepadatan arus lalu lintas kendaraan mulai terlihat di tol Cipali hingga Cikampek. Sebagian pemudik ada yang melalui jalur Pantura non-tol untuk menghindari kemacetan.
Namun masih ada sebagian masyarakat yang baru mulai mudik ke kampung halaman dengan melalui jalur pantura non tol. Pemudik kesulitan mendapatkan hotel untuk beristirahat. Sepanjang Tegal sampai Batang, hampir semua hotel terisi penuh.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Di mana Polres Kulon Progo mendirikan pos pantau untuk mengamankan arus mudik lebaran? Untuk menghadapi arus mudik 2024, Polres Kulon Progo mulai bersiap. Salah satu kesiapan itu diwujudkan dengan mendirikan delapan pos pantau yang tersebar di objek wisata dan lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan kunjungan masyarakat. Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati mengatakan bahwa pos pantau itu tersebar di berbagai tempat seperti di Pantai Glagah dua titik, Pos Pantau Brantan, Pos Pantau Brosot, Pos Pantau Ngeplang, Pos Pantau Kenteng, dan Pos Pantau Dekso.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
Mereka sudah mencari hotel sejak memasuki Tegal sampai Pekalongan untuk sejenak beristirahat setelah menempuh perjalanan berjam-jam. Tetapi mereka baru mendapatkan hotel menjelang keluar Kabupaten Batang.
"Saya mencari hotel sejak dari Pekalongan, tetapi sampai bolak balik dua jam baru dapat menjelang keluar Batang," kata Bambang seperti dilansir Antara, Sabtu (9/7).
Pemudik lainnya, Helmy menceritakan hal sama. Dia menceritakan, sepanjang Tegal sampai Pekalongan, sulit mendapati hotel. Dia baru bisa mendapatkan hotel kosong di sekitar Kota Batang.
"Kalau pesan dulu sebelumnya, takut ada gangguan kemacetan di jalan. Jadi sambil jalan kita cari hotel untuk istirahat," katanya yang akan mudik ke Solo.
Pemudik juga mengeluhkan tarif hotel yang rata-rata naik di atas 50 persen. Bahkan sebagian hotel di Kota Tegal yang menjadi titik lelah pemudik melonjak sampai dua kali lipat.
"Saya juga sudah memanfaatkan jasa online, tetapi semua hotel di Pantura penuh dan harganya naik 50 persen," ujar Yasrif yang mudik ke Demak.
Ayu, seorang pemudik mengaku sempat masuk kamar dengan tarif Rp 720.000 di Hotel Grent Jalan Sudirman, Tegal. Padahal dia tahu persis tarif sebelumnya hanya Rp 350.000 per malam.
Heni, petugas hotel mengakui, mereka menaikkan harga sampai dua kali lipat karena permintaan melonjak. "Hari ini saja hanya tersisa satu kamar," katanya.
Sementara sejumlah hotel di Kota Batang mengaku hanya menaikkan tarif antara 30 sampai 50 persen.
Sulitnya pemudik mendapat hotel dan penginapan sudah dirasakan sejak H-3 Lebaran, saat pemudik memerlukan waktu istirahat setelah terjebak macet di Tol Pejagan-Brebes.
(mdk/noe)