Cerita Penemuan Ular Naga Jawa di Pegunungan Sanggabuana Karawang
Ular Naga Jawa ditemukan di aliran sungai Curug Cikoleangkak, salah satu air terjun yang ada di Pegunungan Sanggabuana, Sabtu (29/11) malam. Sosok ular ini menjadi misteri dan mitologi di berbagai belahan dunia.
Ular Naga Jawa ditemukan di aliran sungai Curug Cikoleangkak, salah satu air terjun yang ada di Pegunungan Sanggabuana, Sabtu (29/11) malam. Sosok ular ini menjadi misteri dan mitologi di berbagai belahan dunia.
Deby Sugiri dari Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati (DKKH) Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menjelaskan, Ular Naga Jawa ini memang sudah dicari sejak setahun yang lalu di sepanjang belantara Pegunungan Sanggabuana.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Ular Naga ini kami temukan di aliran sungai Curug Cikoleangkak pada malam hari saat herping," katanya.
Ular ditemukan ketika SCF melakukan analisis vegetasi bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional Jakarta dan Sispala Samaru SMA 1 Tegalwaru.
"Kami mencari sejak dari Curug Cipanunda di atas Kampung Tipar, yang ada di wilayah Karawang sampai di Curug Cimata Indung yang hutannya masuk wilayah Purwakarta," jelas pria gondrong yang juga berprofesi sebagai fotografer ini.
Menurut Deby, Ular Naga Jawa yang menyukai tempat lembab dan berbatu, serta merupakan jenis reptil semi akuatik ini merupakan ular unik dan endemik. Ular Naga Jawa masuk kategori ular yang tidak berbisa dan cenderung mudah stres.
Pada saat ditemukan berada di Curug Cikoleangkak di ketinggian sekitar 565 meter di atas permukaan laut. "Kami temukan waktu itu sedang makan anak katak atau kecebong," tutur Deby.
Ular Naga Jawa dalam bahasa latin disebut Xenodermus Javanicus, adalah jenis ular dari family Xenodermidae. Ular dengan ukuran panjang sekitar 50 cm ini merupakan satwa endemik Jawa, dan tidak ditemukan di pulau lain.
Berbeda dengan naga dalam mitologi yang mempunyai sayap dan mampu mengembuskan napas api, Naga Jawa tidak mempunyai sayap dan senjata api dari mulutnya.
Namun, Ular Naga Jawa ini mempunyai sisik yang lebih kasar di banding ular pada umumnya, lebih mirip dengan sisik biawak. Ciri khas lainnya adanya sisik atau duri menonjol yang disebut hemipenial di sepanjang punggung atau bagian dorsal.
Barisan hemipenial di bagian dorsal ini berjajar rapi, mirip dengan tubuh naga dalam mitologi.
Hemipenial di belakang kepala ini pada beberapa individu sangat menonjol hingga seperti membentuk tanduk atau mahkota di bagian belakang kepala.
Ular ini pemakan ikan dan katak atau kodok, serta biasa ditemui di dataran tinggi 1.000 MDPL. Ular Naga Jawa juga merupakan satwa yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Jika iklim atau agroklimat berubah, maka Ular Naga Jawa ini akan gampang stres dan mati.
(mdk/cob)