Cerita Pengungsi asal Makassar Saat Senin Mencekam di Wamena
Ruslan dan keluarga selamat bersama ratusan bahkan ribuan masyarakat yang notabene adalah perantau di wilayah Wamena.
Namanya Ruslan, seorang bapak berusia 43 tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan. Pagi itu, Senin 23 September 2019, menjadi hari tak bisa dilupakannya bersama ribuan jiwa perantau lain yang turut tinggal di Wamena, Papua.
Teriakan mencekam dari sejumlah oknum menghempas aktivitas paginya sebagai pekerja serabutan. "Bakar-bakar semuanya," dengarnya seraya panik dan melindungi istri dan anaknya yang baru berusia 10 tahun.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang kesulitan menyalakan kompor minyak tanah di Wamena? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Apa kesulitan yang dialami ibu Persit di Wamena? Kesulitan Menyalakan Kompor Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Kapan Wulansari membuka Griya Shanum? Pada tahun 2017, Wulansari memantapkan diri membuka gerai Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Kampung Wedi Bojonegoro.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.
Lemparan batu bersarang memecah kaca-kaca rumahnya yang juga beroperasi sebagai kios klontong yang menjajakan kebutuhan sehari-hari. Tidak ada yang bisa Ruslan perbuat, selain berdoa kalau memang hari itu adalah cara bagaimana ajal menjemputnya.
"Mungkin saya hanya sampai di sini," kata Ruslan mengenang kejadian tersebut kala berbincang dengan Liputan6.com di Posko Pengungsian di Jayapura, Rabu (2/10/2019).
Ruslan mengaku bersembunyi di kandang babi di belakang pekarangan rumahnya. Dia sudah masa bodoh dengan seluruh harta benda yang habis dibakar para oknum masyarakat tersebut. Rumah dan kendaraan roda duanya habis dilumat si jago merah.
Menjelang siang hari, untung bala bantuan pengamanan datang. Tim Gabungan Polri hadir untuk meredam kerusuhan bak neraka tersebut. Ruslan bersama keluarganya berhasil dievakuasi menuju Polres terdekat.
Ruslan dan keluarga selamat bersama ratusan bahkan ribuan masyarakat yang notabene adalah perantau di wilayah Wamena.
Dalam kesempatan terpisah, Mantan Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja sempat mengungkap kegalauanya dalam memberi instruksi.
Satu sisi menilai aksi kericuhan terjadi bisa saja menghalalkan Polri bertindak represif, kendati di sisi lainnya, Polri juga berkewajiban untuk melindungi masyarakat yang terancam keselamatannya.
"Saya pilih yang kedua, dan syukur karena tidak ada yang tertembak atau meninggal dunia. Tapi mungkin karena kinerja saya itu belum maksimal," kata Rudolf saat pidato di serah terima jabatannya kepada Irjen Paulus Waterpauw.
Pengamanan Ekstra
Didapuknya kembali Irjen Paulus Waterpaw sebagai Kapolda Papua oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, diharapkan dapat mengembalikan kondusifitas Bumi Cendrawasih dari serangkaian aksi kerusuhan. Diketahui, mulai dari akhir Agustus 2019, dipantik isu rasisme, tindakan anarkistis terus terjadi hingga pecah di Wamena sepekan silam.
Jenderal bintang dua ini berjanji dengan pendekatan humanis dan cara-cara yang pernah diterapkan sebelumnya, Papua akan dinormalkan kembali, tidak ada ketakutan dan ancaman dengan pengamanan ekstra yang akan diberikan.
"Pengamanan pasti kita optimalkan, namun keberadaan saya kembali di Polda Papua bukan apa-apa tanpa dukungan seluruh anggota Polda Papua, saya tak dapat bekerja sendiri, seberat apa pun tugas dan tanggung jawab bisa, bila kita memupuknya bersama," kata Paulus hari ini.
Baca juga:
Pengungsi Wamena di Jayapura Mencapai 6.520 Orang
Ditolong Warga Wamena, Keluarga Ramadani Selamat dari Kerusuhan
Edy Rahmayadi Libatkan Mantan Anak Buah di Kostrad Urus Warga Sumut di Wamena
Diangkut Hercules, 170 Pengungsi dari Wamena Tiba di Makassar
38 Warga Jatim di Wamena Telah Dipulangkan ke Daerah Asal
Layani Korban Demo Anarkis, 28 Dokter Pilih Bertahan di Wamena