Cerita Polisi Buru Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi hingga Menangkap Pelaku di Garut
Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit yang memimpin rekonstruksi mengungkap, alasannya membawa anggota memburu Haris hingga ke Garut. Dia mengungkap perburuan Haris berdasarkan pengalaman dari pengungkapan kasus-kasus sebelumnya.
Pengungkapan kasus pembunuhan keluarga Daperum Nainggolan, tak lepas dari pengalaman dan naluri dari Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya. Kasus pembunuhan dilakukan Haris Simamora itu tak hanya menewaskan empat orang melainkan mobil dan juga uang jutaan rupiah pun raib.
Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit yang memimpin rekonstruksi mengungkap, alasannya membawa anggota memburu Haris hingga ke Garut. Dia mengungkap perburuan Haris berdasarkan pengalaman dari pengungkapan kasus pembunuhan sebelumnya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
"Intinya ini semua insting anggota. Kami menduga kuat tersangka akan menjual mobil Nissan X-Trail di daerah Garut," kata Ridwan di kaki Gunung Guntur, Kamis (22/11) malam.
Atas dasar itu, ia meluncur ke Garut. Bahkan, kata Ridwan, ke Garut pun untuk memburu Mobil Nissan X-Trail bukan mencari pelaku. Sebab, personel sudah dibagi tugasnya masing-masing.
"Kita pertama ke Garut memang mau cari mobil bukan tersangka. Karena kami anggap tersangka sudah tidak di Garut karena signal handphone HS tidak aktif. Jadi tujuan kita hunting keliling Garut untuk cari mobil. Jadi kalau ada Nissan X-Trail, kami berhenti, kami foto bener kaga ini mobilnya," ujarnya.
Dalam mencari mobil, mantan Kapolsek Sawah Besar ini mengaku tak sengaja menemukan pelaku saat dirinya singgah di rumah makan.
"Saya itu tiba-tiba berhenti di rumah makan, saya padahal tidak lapar. Tim lagi makan, kita lihat ini signal (handphone) aktif, posisinya kalau di garis lurus di belakang kami. Kami akhirnya ke sana dan menemukan pelaku," pungkasnya.
Baca juga:
VIDEO: Satu Keluarga di Bekasi Dihabisi
Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Sempat Mengelak Ngaku Bernama Sandi
Begini Jejak Pelarian Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Sebelum Diciduk
Sadis, Begini Cerita Haris Simamora Bunuh Dua Anak Daperum Nainggolan di Bekasi
Jari HS Terluka Kena Linggis Saat Habisi Satu Keluarga di Bekasi
Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Terbongkar Berkat Temuan Mobil Korban
55 Adegan Dilakukan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Satu keluarga di Bekasi