Cerita praktik mesum di WC Lapas Tanjung Raja Sumsel
Menurutnya aksi mesum di dalam lapas tersebut dianggap 'halal'.
Praktik mesum di Lapas Tanjung Raja di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan terungkap berkat adanya laporan kasus pemerkosaan terhadap ABG warga Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), yang diperkosa oleh napi berinisial AS (30) di dalam WC Lapas. Kakak dari korban bernama Rendra Darmansyah (25) yang melaporkan kasus tersebut.
Tak terima adiknya diperkosa, Rendra Darmansyah pun melapor ke SPKT Polres Ogan Ilir. Tak puas hanya membawa kasus ini ke polisi, dia datang ke Palembang untuk melapor ke Kanwil Kemenkum HAM, Sumsel, Rabu (13/8) agar kasus tersebut diungkap.
Kakak korban pun mengaku pernah menjadi tahanan dalam lapas tersebut, sehingga dia membeberkan segala bentuk praktik lendir di tempat pembinaan narapidana itu ke Kemenkumham Sumsel. Menurutnya aksi mesum di dalam lapas tersebut dianggap 'halal'. Para napi juga bisa mengajak kerja sama sipir Lapas untuk bisa mendatangkan PSK dan menyalurkan syahwat di WC tempat adiknya di perkosa.
Bagaimana kasus pemerkosaan dan praktik mesum di dalam Lapas Tanjung Raja ini terungkap? Berikut cerita praktik mesum di WC Lapas Tanjung Raja Sumatera Selatan tersebut:
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
Besuk teman di lapas, ABG di Palembang diperkosa napi
Niat hati untuk membesuk teman yang mendekam di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel, ST (16), warga Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), malah diperkosa temannya itu berinisial AS (30) di dalam WC Lapas. Tak terima adiknya diperkosa, Rendra Darmansyah (25), kakak korban melapor ke SPKT Polres Ogan Ilir. Tak puas, dia datang ke Palembang untuk melapor ke Kanwil Kemenkumham Sumsel, Rabu (13/8) agar kasus tersebut diungkap.
"Adik saya ngomong diperkosa napi Lapas Tanjung Raja di WC. Dia waktu itu mau besuk, tidak tahunya diperkosa temannya itu. Adik saya sekarang masuk rumah sakit karena kemaluannya luka robek. Dia sekarang trauma," ungkap Rendra.
Korban kenal dengan napi melalui telepon
Rendra Darmansyah (25), kakak kandung St (16), korban perkosaan yang dilakukan AS (30), narapidana di dalam WC lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel, mengungkapkan adiknya itu berkenalan dengan pelaku melalui telepon pada akhir Juli 2014 lalu.
Setelah selama sebulan intens berkomunikasi jarak jauh, pelaku akhirnya menyuruh St membesuk dirinya ke Lapas. Anehnya, pelaku melarang korban datang pada siang hari.
"Pengakuan adik saya, dia baru pertama kali itu datang ke sana, karena kenalnya lewat telepon. Pelaku nyuruh keluarganya ngantar malam-malam agar dia (St) tidak curiga," ungkap Rendra saat melapor ke Kanwil Kemenkumham Sumsel di Palembang, Rabu (13/8).
Dia mengatakan, adiknya tersebut diancam akan dibunuh jika tidak mau melayani nafsu bejatnya. Warga Lempuing, Ogan Komering Ilir, ini pun terpaksa menuruti kemauan pelaku yang diketahui napi kasus pembunuhan itu.
Napi di Tanjung Raja bisa panggil PSK lewat sipir
Berdasarkan pengakuan Rendra Darmansyah (25), kakak korban perkosaan yang dilakukan oleh narapidana lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel, kebanyakan napi di Lapas tersebut kerap memanggil pekerja seks komersial (PSK) masuk ke dalam Lapas.
Hal ini diketahuinya karena dia pernah mendekam di Lapas tersebut selama setahun lebih dalam kasus penipuan beberapa tahun silam. Menurut dia, hampir rata-rata napi di Lapas tersebut sudah mengetahui praktik mesum tersebut. Agar tidak terlalu kentara, para napi menyebut kebiasaan itu dengan istilah 'naek dogan' (naik degan).
"Memang ada istilahnya, kalau kami bilang 'naek dogan'. Orang sudah tahu kalau itu mau berbuat gituan. Saya setahun dipenjara di Lapas itu. Jadi, saya tahu persis kondisi di sana. Memang napi di sana sering manggil PSK masuk ke Lapas, dengan bayar Rp 100 ribu bisa 'naek dogan'," ungkap Rendra saat melapor ke Kanwil Kemenkumham, Rabu (13/8).
Bayar Rp 100 ke Sipir bisa mesum di WC berkarpet
Praktik mesum atau dikenal dengan istilah 'naek dogan' (naik degan) di kalangan narapidana lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel, ternyata melibatkan petugas. Hal inilah membuat kasus tersebut tak pernah terungkap.
Untuk melancarkan nafsu para napi, mereka bekerjasama dengan sipir. Selain itu, napi yang sudah terlanjur 'berat di ujung' harus menyerahkan sejumlah uang kepada petugas Lapas tersebut setiap transaksi.
"Ya kalo mau 'naek dogan' cuma bilang dan bayar saja sama sipir. Minimal bayar seratus ribu sekali main," kata Rendra Darmansyah (25), seorang mantan napi Lapas Tanjung Raja, Rabu (13/8).
Biasanya, sambung dia, praktik tersebut dilakukan di malam hari. Dengan begitu, perempuan yang dipanggil tidak dicurigai para pembesuk. "Ya, lewat depan tapi cuma malam. Langsung diajak masuk. Tidak dicegat lagi, karena sudah bayar," pungkasnya.
Menurut pengakuan Rendra, mantan napi Lapas Tanjung Raja sekaligus kakak korban pemerkosaan napi tersebut, WC yang digunakan untuk praktik mesum bukanlah WC untuk para narapidana buang hajat. Rendra mengatakan bahwa WC itu dibuat senyaman mungkin untuk para napi saat melakukan aktivitas seksual di dalamnya. Bahkan dia mengatakan WC itu difasilitasi sebuah karpet untuk bisa tidur dalam WC itu.
Kemenkum HAM gerah, tim investigasi diturunkan
Menanggapi laporan adanya praktik mesum di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel, disikapi serius pihak Kanwil Kemenkum HAM Sumsel. Untuk memastikan kebenaran laporan itu, pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan demi mencari kebenaran dari laporan yang diterima.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel Budi Sulaksana mengungkapkan, jika laporan tersebut terbukti benar dan ada keterlibatan pihak Lapas, dengan tegas akan menindaklanjutinya.
"Kabid Keamanan sudah saya perintahkan memeriksa di lapangan bersama tim. Jika benar terjadi, kita akan bantu pihak kepolisian melakukan penyelidikan," ungkap Budi