Cerita Relawan di Samarinda Berupaya Selamatkan Pasien Isoman
Berbagai kejadian dialami relawan kemanusiaan untuk membantu pasien Covid-19. Mereka kadang menghadapi situasi pilu saat orang yang coba mereka selamatkan akhirnya tidak tertolong.
Berbagai kejadian dialami relawan kemanusiaan untuk membantu pasien Covid-19. Mereka kadang menghadapi situasi pilu saat orang yang coba mereka selamatkan akhirnya tidak tertolong.
Di Samarinda, Kalimantan Timur, misalnya, relawan tak bisa berbuat apa-apa saat pasien darurat yang mereka bawa ke rumah RSUD IA Moeis tak terselamatkan. Dia tak tertolong karena rumah sakit penuh dan oksigen habis.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan Rumah Sakit Pasir Junghuhn didirikan? Menurut keterangan pengelola, bangunan ini berdiri pada 1917 silam dan saat ini usianya mencapai 1 abad lebih.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Peristiwa ini terjadi saat relawan berupaya menyelamatkan Tauhid, warga Jalan Lambung Mangkurat. Awalnya sekitar pukul 19.00 WITA, layanan panggilan darurat 112 menerima kabar adanya warga yang dicurigai meninggal di rumahnya. Warga sekitar meminta bantuan evakuasi.
Relawan kemanusiaan terdekat dari rumah Tauhid adalah Relawan Papadaan. Tim bersiap dan bergegas melakukan penjemputan.
"Saya tinggal di Lambung Mangkurat, kebetulan di RT saya, saya jemput pasien," kata Nanang Arifin, relawan kemanusiaan Papadaan, saat berbincang bersama merdeka.com, Jumat (16/7) malam.
Warga sekitar kediaman memberikan penjelasan bahwa Tauhid yang sendirian di rumahnya. Pria itu bergejala sesak napas, batuk, hingga meriang. Dia sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan tidak keluar rumah dua hari ini.
"Karena rumahnya bangsal, sebelah rumah mendengar pasien ini seperti terjatuh di dalam rumahnya sendiri," ujar Nanang.
Mengenakan baju hazmat, Nanang dan rekannya masuk ke dalam rumah Tauhid. Tauhid terlihat tergeletak tanpa pakaian. Barang-barang dalam rumahnya pun berantakan.
"Kalau saya perhatikan, terlihat pasien ini juga seperti sesak napas. Keluarganya ada di Tenggarong," tambah Nanang.
Nanang dan rekannya berupaya sesegera mungkin agar Tauhid terselamatkan. Dibantu pengawalan roda dua Mako 10, Tauhid dibawa ke dua rumah sakit besar di Samarinda, namun dinyatakan sudah penuh. Bahkan, salah satu RS juga berketerbatasan obat-obatan.
"Kami bawa Pak Tauhid ini ke RSUD IA Moeis," sebut Nanang.
Jarak RSUD IA Moeis yang cukup jauh dari pusat bukan penghalang. Tauhid diupayakan agar segera mendapat pertolongan medis.
Setibanya di rumah sakit itu, relawan lantas bergegas meminta bantuan untuk Tauhid, berupa pemberian oksigen. "Kita bilang di RS Moeis, tolong ini urgen karena pasien seperti koma. Kalau bisa pasangkan dululah oksigen. Katanya oksigen habis. Kita minta tolong dulu dibantu cek karena pasien kita seperti sedang sesak," ungkap Nanang.
"Diperiksa oleh tenaga kesehatan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) pasien sudah meninggal. Sekitar jam 7-an malam ini tadi," jelas Nanang.
Nanang dan rekannya pun sempat menemani petugas jenazah di bagian belakang rumah sakit, sambil menunggu keluarga Tauhid tiba dari Tenggarong, Kutai Kartanegara.
"Kita sudah berusaha menyelamatkan pasien. Syukurlah tadi setelah bilang begitu (oksigen habis di RS Moeis), petugas mau memeriksakan kondisi pasien. Meninggal," ungkap Nanang.
Bantah Oksigen Habis
Dikonfirmasi merdeka.com, Direktur RSUD IA Moeis Samarinda dr Syarifah Rahimah membantah rumah sakit yang dia pimpin kehabisan oksigen. Justru dia menyebut masih tersedia ratusan tabung oksigen.
"Silakan cek ke lapangan. Tidak ada kekosongan oksigen. Bahkan Pak Wali Kota (Wali Kota Samarinda Andi Harun) cek sendiri pukul 11 siang tadi. Ratusan ada," kata Syarifah singkat.
Baca juga:
Jokowi Dorong Solidaritas Global Tangani Pandemi pada KTT Informal APEC
76 Dosen dan Karyawan Universitas Jember Positif Covid-19
KSP: Presiden Memimpin dan Mengendalikan Upaya Pemulihan Pandemi Selama 24 Jam
PHRI: Tarif Hotel Karantina Berdasarkan Klasifikasi Bintang
RSUD Depok Kini Hanya Terima Pasien Covid-19
Polisi Razia Prokes di Pancoran, 10 Warga Tak Pakai Masker Dihukum Menyapu Jalanan