Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan
Puluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabuapten Indragiri Hilir, Riau terpantau di sejumlah titik. Tim Karhutla yang terdiri dari berbagai kesatuan bahu membahu memadamkan api. Sudah empat hari mereka melawan si jago merah, mulai hari Minggu hingga Rabu (31/7).
- Cegah Karhutla Ganggu Tahapan Pilkada, Personel Polri Datangi Pemilik Perkebunan
- Kebakaran Hutan dan Lahan di Sungai Rotan Muara Enim Meluas ke Permukiman Warga
- 300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya
- 229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
Kapolsek Kempas AKP Mardani Tohenes memimpin tim dalam memadamkan kebakaran lahan. Titik api berawal dari monitoring aplikasi Dasbor Lancang Kuning (DLK).
"Dalam aplikasi itu, terdeteksi tujuh titik hotspot, yaitu enam titik di Parit 17 Desa Kerta Jaya dan satu titik di Parit Buncit Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas," kata Mardani kepada wartawan.
Lokasi kebakaran paling jauh berada di Parit 17 Desa Kerta Jaya, dengan jarak 23 kilometer dari Polsek Kempas dengan menggunakan sepeda motor.
Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju titik api sejauh 3 kilometer dari jalan. Jalan yang dilalui adalah sebagian jalan desa dan jalan kebun.
"Luas lahan yang terbakar adalah 3,5 hektare yang merupakan lahan kosong semak belukar dan struktur tanah gambut," beber Mardani.
Untuk lokasi kebakaran lahan yang paling dekat adalah parit Buncit Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas, berjarak 8 km dari Mapolsek Kempas.
Luas lahan yang terbakar lebih kurang 1 hektare dan struktur tanah gambut. Lahan ini merupakan kebun kelapa sawit milik masyarakat.
"Kekuatan personel yang diturunkan sebanyak 60 orang, terdiri dari anggota Polri 20 personel, TNI 5 personel, BPBD Inhil 10 orang, MPA 5 orang, pihak PT. SRL 2 orang dan aparat kecamatan dan desa 8 orang serta masyarakat 10 orang," terangnya.
Personel yang turun melakukan upaya verifikasi titik hotspot dan pemadaman serta pendinginan di lokasi Karhutla yang termonitor.
Selanjutnya dilakukan pemasangan police line pada lokasi kebakaran, kemudian dilakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya kebakaran.
Tidak berjalan mulus, proses pemadaman tim di lapangan mengalamai kendala seperti karakteristik lokasi lahan gambut kering. Sehingga apabila ada angin berhembus kencang dahan dan kayu kering mudah terbakar.
Kondisi angin kencang cukup menyulitkan proses pemadaman. Selain itu sulitnya akses menuju ke lokasi yang terbakar tersebut, harus melewati semak belukar.
"Mari kita sama-sama berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar turun hujan di lokasi karhutla di wilayah Polres Indragiri Hilir dan Polsek Kempas," pungkas Mardani.