Cerita Tim KPK Dihalang-halangi Saat OTT Bupati Lampung Utara
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan enam orang tersangka dalam kasus suap kepada Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara. Suap terkait proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan enam orang tersangka dalam kasus suap kepada Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara. Suap terkait proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara.
Sebagai penerima suap, KPK menjerat 4 orang yakni Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, Raden Syahril selaku orang kepercayaan Agung, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara Syahbuddin, dan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara Wan Hendri.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Dimana Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
Sementara sebagai pemberi suap, KPK menjerat dua pihak swasta bernama Chandra Safari dan Hendra Wijaya Saleh. Penetapan terhadap mereka berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) pada Minggu (6/10/2019) malam hingga Senin (7/10/2019) dini hari.
Awalnya, tim KPK mengamankan tujuh orang dalam operasi senyap tersebut.
"Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan 7 orang pada Minggu hingga Senin di Lampung," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan saat jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019) malam.
Ketujuh orang tersebut yakni, Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, Raden Syahril, Syahbuddin, Wan Hendri, Chandra Safari, Reza Giovani selaku pihak swasta, dan Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara berinisial FRA.
"Hari ini, satu orang rekanan di Kabupaten Lampung Utara, yaitu HWS (Hendra Wijaya Saleh) menyerahkan diri ke Kantor Kepolisian Lampung Utara, dan telah tiba di Gedung KPK," kata Basaria.
Awalnya, KPK menerima informasi akan adanya transaksi penyerahan uang untuk Bupati Agung Mangkunegara terkait dengan proyek di Dinas Perdagangan di Kabupaten Lampung Utara.
Setelah mendapatkan informasi, tim langsung bergerak ke rumah Dinas Bupati dan menangkap orang kepercayaan Bupati, Raden Syahril sekira pukul 18.00 WIB.
Saat proses penangkapan Bupati Agung Mangkunegara, tim KPK mengalami kendala karena dihalang-halangi oleh beberapa pihak. Tim baru bisa masuk dan mengamankan Bupati Agung Mangkunegara sekira pukul 19.00 WIB.
"Di rumah dinas Bupati, dari kamar AIM (Agung), tim mengamankan uang sebesar Rp200 juta," kata Basaria.
Selanjutnya, tim menangkap Wan Hendri di kediamannya pukul 20.00 WIB. Secara terpisah, tim lain juga mengamankan Syahbuddin sekira pukul 20.35 WIB. Dari penangkapan Syabuddin, tim menemukan uang Rp38 juta yang diduga terkait suap.
Tim yang mengamankan Raden Syahril, kemudian menggeledah rumahnya. Dari situ, tim menemukan uang lainnya sebesar Rp440 juta. Kemudian, tim secara paralel juga mengamankan dua pihak swasta yakni Reza Giovanni dan Chandra Safari.
Terakhir, tim mengamankan FRA, sekitar pukul 00.30 WIB. Dari FRA, tim mengamankan uang Rp50 juta yang diduga terkait proyek.
"Total uang yang diamankan tim adalah Rp728 juta," kata Basaria.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Terima Suap, Bupati Lampung Utara Ditetapkan Tersangka
Eks Sopir Bupati Lampung Utara Tewas Dianiaya, Terdakwa Divonis 4 Tahun 4 Bulan Bui
Raut Bupati Lampung Utara Saat Terjerat OTT KPK
Kena OTT KPK, Ini Perjalanan Karier Bupati Lampung Utara di Dunia Politik
Terjaring OTT, Bupati Lampung Utara Tiba di KPK
Terkena OTT KPK, Bupati Lampung Utara Mundur dari Partai NasDem
OTT Bupati Lampung Utara, KPK Sita Uang Rp600 Juta