Cerita Titi dan keluarga selamatkan diri dari kepungan api
Titi dan para tetangga masih meminta bantuan. Beberapa kali menghubungi pemadam kebakaran. Namun sulit kata Titi. "Iya susah (re: panggil pemadam kebakaran)," kata Titi dengan raut wajah yang menyesali.
Kebakaran di Jl Kebun Sayur 2, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, terjadi jelang saur, Minggu (27/5). Api yang membakar 40 rumah tersebut diduga berasal dari tabung gas elpiji 3 kg yang dibeli Titi.
Cerita bermula ketika, Titi membeli gas elpiji 3 kg tidak jauh dari rumahnya di Jl Kebun Sayur 2 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Usai membeli gas elpiji, dia kembali ke rumah menuju dapur berniat untuk memasak hidangan santap saur.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Niat memasak pun urung dilaksanakan. Lantaran dia mendengar suara gas keluar dari tabung tersebut. Pukul 02.30 WIB Titi pun memanggil Uaknya, Saadih (50) untuk mengecek keadaan tabung gas. Tidak ada bau gas sama sekali tercium dari tabung tersebut.
"Tapi keadaan bukan lagi memasak. Belum masak, karena bocor mau pasang gas," kata Titi menceritakan kepada merdeka.com di depan puing-puing rumahnya sudah terbakar, Minggu (27/5).
Saat hendak mengecek keadaan tabung gas, api sudah menjalar. Uak pun bergegas mengeluarkan tabung gas ke kali samping rumahnya. Api semakin membesar, Titi pun bergegas ke lantai dua kamarnya untuk menyelamatkan anggota keluarga yang lain.
"Pas sudah liat api, api itu sudah gede. Saya posisi di atas. Saya enggak berani turun ke bawah. Karena sudah ke mana-mana. Udah nyamber. Kayak kebauan gas," cerita Titi.
Para tetangga pun membantu mengeluarkan Titi dan keluarga yang masih terjebak dalam rumah. Namun sayangnya Ibu Titi Muahana, anak perempuannya Adisti yang sedang tertidur pulas pun terkena luka bakar lantaran berada tidak jauh dari tempat percikan api di lantai satu. Tidak hanya mereka, Uak Saadih pun ikut terkena luka bakar.
Api pun sulit untuk dipadamkan. Si jago merah pun mulai melahap satu persatu rumah yang ada di lingkungan rumah Titi. Jarak dari rumah Titi dengan tetangga lainnya tidak lebih dari satu meter. Cukup singkat api mulai melahap satu persatu. Hingga 40 rumah dilahap si jago merah.
Titi dan para tetangga masih meminta bantuan. Beberapa kali menghubungi pemadam kebakaran. Namun sulit kata Titi. "Iya susah (re: panggil pemadam kebakaran)," kata Titi dengan raut wajah yang menyesali.
Tidak lama kemudian pemadam kebakaran datang. Namun sayang mobil pemadam kebakaran sulit memasuki permukiman yang sudah padat. Alhasil petugas harus mencari jalan alternatif lain untuk mencapai rumah yang terbakar.
Sekitar 13 mobil kebakaran dikerahkan. Mereka bergegas memadamkan api yang semakin membesar.Sementara korban yang terkena luka bakar langsung dilarikan ke rumah sakit Polri, Jakarta Timur.
Sebelum adzan Subuh, sekitar pukul 04.15 WIB api pun berhasil dipadamkan. Namun sayangnya tidak ada barang yang tersisa. Setelah kebakaran ini Titin berencana untuk tinggal di rumah adiknya yang masih dalam lingkungan Bidara Cina.
"Untuk sementara, saya bersama keluarga tinggal di rumah adik saya tidak jauh dari sini," ungkap Titi.
Baca juga:
Duka korban kebakaran Bidara Cina
Permukiman padat di Bidara Cina terbakar, 13 mobil damkar dikerahkan
Tangis Alfifa usai kebakaran Bidara Cina
Pemkot Jaktim bantu korban kebakaran Bidara Cina
Lapak barang bekas di Serpong terbakar, warga sempat mengira petasan
Mensos Idrus kunjungi posko pengungsian korban kebakaran di Jaktim