Ciptakan Tas Laptop Canggih, Mahasiswa UNS Raih Penghargaan di Thailand
Lima mahasiswa FKIP UNS Solo, meraih medali perunggu dan penghargaan khusus dalam ajang "Thailand Inventors Day dan Bangkok International Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition" di Thailand pada 2-6 Februari 2019 lalu.
Lima mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) Solo, meraih medali perunggu dan penghargaan khusus dalam ajang "Thailand Inventors Day dan Bangkok International Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition" (IPITEx 2019) di Thailand pada 2-6 Februari 2019 lalu.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pandawa LSP FKIP UNS tersebut adalah Ragil Setiawan, Andreas Wegiq, Achasanul Fiqri, Tsara Devita dan Fauzi Derita Saputri. Mereka menciptakan Automatic Multifunction Laptop Bag (Amplop Bag). Sebuah tas multifungsi yang ditujukan untuk mencegah efek samping dari penggunaan laptop yang kurang benar.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
Tidak hanya sebagai wadah laptop, tas ini dirancang untuk dapat digunakan sebagai meja laptop yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Pengguna dapat mengatur posisi meja senyaman mungkin agar tulang punggung mereka tidak membungkuk ketika menggunakan laptop.
"Tas ini juga dapat memperluas gelombang radiasi laptop sehingga tidak mempengaruhi organ vital dalam tubuh manusia," ujar Achasanul Fiqri, Jumat (8/01).
Mahasiswa UNS Raih Penghargaan di Thailand ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Menurut dia, saat ini sering dijumpai individu yang menggunakan laptop dengan cara memangkunya di atas paha. Padahal itu bisa merusak produktivitas dari hormon seksual karena gelombang radiasi laptop.
Selain itu kebiasaan lainnya, kita sering menaruh laptop di lantai dan membungkukkan punggungnya. Jika itu berlangsung lama, dapat menyebabkan Kifosis (kelainan tulang punggung) bahkan mungkin akan terjadi penjepitan syaraf pada tulang punggung sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan. Oleh karena itu, lanjut dia, diciptakanlah inovasi ini.
Dia menambahkan tas ini menawarkan sederet keunggulan yang memanjakan penggunanya, yakni memiliki baterai sekunder sebagai daya cadangan yang dapat digunakan sebagai charger. Tas ini juga memiliki sistem keamanan ganda yaitu menggunakan huruf, angka dan simbol yang mampu memproteksi dari penggunaan laptop secara ilegal oleh orang lain.
"Kemudian dilengkapi GPS Tracking System untuk melacak keberadaan tas apabila terjadi kehilangan atau pencurian. Keunggulan keempat, tas ini kedap air (Water Proof) sehingga pengguna tidak perlu khawatir jika terjadi hujan. Satu lagi yang menarik, tas laptop ini menggunakan bahan composite yang membuat beban terasa ringan namun tetap kuat dan berkualitas," jelasnya.
Atas produk inovasi tersebut, kelima mahasiswa dianugerahi medali perunggu dan penghargaan khusus dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) untuk kategori Necessary of Life. Penghargaan khusus tersebut ditujukan bagi produk yang unik dan bisa dikembangkan bagi kehidupan sehari-hari.
Mereka berhasil menjadi salah satu inovator terbaik di antara 500 tim lebih dari 25 negara di dunia.
"Sangat luar biasa bagi saya dan tim karena ini pengalaman pertama di ajang luar negeri. Kami benar-benar membuktikan bahwa hasil tidak mengkhianati usaha. Perjuangan ini sangat berharga," pungkas Fiqri.
Baca juga:
Manfaatkan Ampas Tebu, Mahasiswa ITS Ciptakan alat Penyaring Logam Merkuri
Mahasiswi Unilak Sabet Tiga Emas Kejuaraan Renang di Myanmar
Mahasiswa UNS bikin beton pondasi basement dari limbah kertas
Lulus Predikat Cumlaude dari IPB, Anak Tukang Ojek Raih IPK 3,95
Inspiratif, mahasiswa Unnes kembangkan teh herbal berbahan baku bunga mawar
4 Mahasiswa UNS sulap tulang sapi dan limbah marmer jadi beton bermutu tinggi