Cukup 20 menit pasukan elite RPKAD rebut RRI dari tangan PKI
Cukup 20 menit pasukan elite RPKAD rebut RRI dari tangan PKI. 1 Oktober 1965, saat matahari mulai terbenam, pasukan baret merah ini mulai bergerak menuju RRI. Kolonel Sarwo Edhie menunjuk Letnan Dua Sintong Panjaitan sebagai komandan pasukan.
Aksi pasukan G30S yang dikomandani Letkol Untung Sjamsuri tak cuma menculik pucuk pimpinan TNI Angkatan Darat pada dini hari 1 Oktober 1965. Mereka juga menduduki sejumlah tempat strategis di Jakarta.
Sehari setelah peristiwa penculikan berlangsung, Untung memerintahkan sejumlah pasukan bernama 'Divisi Ampera' untuk menguasai Radio Republik Indonesia (RRI). Lewat media inilah Untung mengumumkan pengambilalihan kekuasaan sekaligus membentuk 'Dewan Revolusi’. Saat itu radio merupakan sarana informasi yang sangat vital. Jangkauan RRI sampai ke seluruh pelosok Indonesia.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Kapan Kodak bangkrut? Ya, perusahaan yang memiliki slogan “You press the button, we do the rest” itu pada tahun 2012 lalu dinyatakan bangkrut.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kenapa Kodak bangkrut? Banyak pihak menilai bahwa keterpurukan yang dialami Kodak karena kalah saing dengan kamera digital yang saat itu semakin banyak ditemukan di pasaran.
-
Kapan film 'Pesan Bermakna Jilid III' tayang perdana? Rencananya, film ini akan mulai tayang perdana pada 18 Agustus di YouTube Channel Humas Mahkamah Agung dan 19 Agustus di Vidio.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Untung memandang RRI dapat menggerakkan seluruh simpatisan PKI di Indonesia agar mendukung upaya mereka merebut kekuasaan.
Panglima Kostrad Mayjen Soeharto segera memerintahkan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Kolonel Sarwo Edhie Wibowo bergerak cepat merebut RRI. Propaganda Untung dkk harus dibungkam secepatnya.
"Berapa lama waktu yang dibutuhkan?" tanya Soeharto.
"20 menit Pak," jawab Sarwo Edhie.
1 Oktober 1965, saat matahari mulai terbenam, pasukan baret merah ini mulai bergerak menuju RRI. Kolonel Sarwo Edhie menunjuk Letnan Dua Sintong Panjaitan sebagai komandan pasukan.
Mereka bergerak dari Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Makostrad) menuju RRI dengan berjalan kaki. Pasukan ini dibagi tiga, ada yang bergerak lurus, ada pula yang bergerak mengitari bagian selatan maupun utara Monas.
Setelah tiba di gerbang, pasukan RPKAD mengintai keadaan di luar RRI. Mereka menemukan sejumlah orang berjaga di depan. Kebanyakan dari Pemuda Rakyat, organisasi underbouw PKI. Sejumlah pasukan yang TNI yang bersimpati pada gerakan komunis tersebut ternyata sudah angkat kaki lebih dulu.
Salah satu peleton yang bergerak untuk merebut RRI mulai melepaskan tiga kali tembakan. Tindakan ini ternyata efektif untuk mengusir pasukan ilegal tersebut. Mereka lari tunggang langgang saat mendengarnya dan meninggalkan tugasnya. Alhasil, perebutan RRI berlangsung tanpa perlawanan.
Setelah dirasa aman, pasukan elite ini mulai memasuki gedung satu per satu. Mereka memeriksa bagian per bagian ruangan, serta membebaskan karyawan yang disandera kelompok Untung. Lalu, Letda Sintong melaporkan keberhasilannya kepada Lettu Feisal Tanjung.
Kisah lucu di tengah perebutan RRIâ¨â¨
Namun walau RRI sudah direbut, suara propaganda PKI masih terus terdengar dari radio itu. Kolonel Sarwo Edhie tak percaya dengan laporan yang disampaikan Sintong selaku komandan. Dia meminta Sintong kembali mengecek seluruh gedung.
"Apa? RRI sudah diduduki? Coba kamu periksa seluruh ruangan dulu. Itu aktivitas mereka masih di dalam!" tegas Sarwo Edhie, seperti dikutip dari buku 'Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto terbitan Kompas Gramedia.
Perintah ini membuat Sintong bingung, apalagi dia sudah memeriksa seluruh bagian dan tak menemukan satu pun tempat yang masih beroperasi. Setelah yakin, dia kembali melaporkannya. Namun jawaban yang diterima tetap sama.
"Laporanmu tidak benar. Kamu bersihkan dulu sampai bersih. Jangan buru-buru kamu lapor. Tangkap dulu semua orang yang ada di situ," sahut Sarwo Edhie menjawab laporan Sintong.
Tidak lama, Sintong baru menyadari pengumuman yang masih terus mengudara itu berasal dari tape recorder. Kaset tersebut terus berputar meski tak ada yang mengoperasikannya. Demi menghentikannya, Sintong sempat ingin merusaknya dengan memukulkan popor senjata, namun tindakan ini segera dicegah salah satu karyawan dan menekan tombol off.
Segera setelah RRI diduduki, Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Ibnu Subroto mulai menyiarkan pengumuman lanjutan. Dia membacakan pesan yang ditulis Mayor Jenderal Soeharto bahwa ada upaya kudeta dari gerombolan Letkol Untung dan dirinya mengambil alih kepemimpinan TNI AD.
Setelah pembacaan selesai, rupanya temuan tape recorder yang berisi siaran propaganda dari PKI menggelitik seorang perwira senior. Dia menyindir Sintong yang gaptek.
"Ah kampungan kamu. Masak kamu tidak tahu kalau siaran G30S/PKI itu berasal dari tape recorder?"
Mendengar itu, Sintong langsung menjawab dengan nada bercanda. "Ya, tadi saya mendapat perintah untuk menangkap orangnya," jawabnya disambut tawa.
Keberhasilan RPKAD merebut RRI ini telah membalikkan keadaan. Letkol Untung yang semula berada di atas angin mulai terdesak. Batal sudah rencana Ketua CC PKI DN Aidit untuk mengumumkan kabinet Dewan Revolusi tanggal 4 Oktober 1965. Sebaliknya, pidato Mayjen Soeharto menyatukan seluruh kekuatan antikomunis yang semula ragu-ragu tak tahu mana kawan mana lawan.
Keesokan harinya, RPKAD dan satuan lainnya berhasil menduduki basis tentara pro-PKI di sekitar Halim. Komplotan ini pun melarikan diri.
Tak butuh waktu lama hingga Letkol Untung dan anggota lainnya bisa ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Baca juga:
Panglima TNI persilakan anggotanya & masyarakat nobar film G30S PKI
Fadli Zon nilai aneh jika Panglima TNI tak serukan nonton G30S/PKI
Hapus stigma soal PKI, Timses Jokowi akan gelar nobar film G30S PKI
Pemeran Soeharto di film G30S PKI meninggal dunia
Mahfud MD sebut koran lebih bisa gambarkan peristiwa 1965
JK minta hentikan polemik soal senjata dan nonton film G30S/PKI