Curah Hujan Tinggi Picu Banjir 9 Desa di Sumbawa, 3.532 Jiwa Terdampak
Banjir juga mengakibatkan kerugian material seperti rumah roboh 2 unit dan pemukiman terdampak 44 unit. Selain itu, infrastruktur publik juga terendam seperti puskesmas dan kantor pemerintah masing-masing 1 unit serta sekolah 6 unit.
Intensitas hujan yang cukup tinggi memicu banjir beberapa desa di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (8/1). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menuturkan hujan yang terjadi di wilayah hulu Sumbawa pada 14.45 waktu setempat mengakibatkan sembilan desa terdampak genangan.
Dia menuturkan kesembilan desa tersebut berada di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Moyo Utara dengan desa terdampak Desa Pungkit, Sumbawa (Kelurahan Samapuin, Brang Bara dan Bugis), Labuhan Badas (Labuhan Sumbawa), Moyo Ilir (Desa Moyo, Moyo Mekar dan Serading) dan Rhee (Desa Rhee).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sekitar 883 KK atau 3.532 jiwa terdampak di kawasan tersebut," kata Raditya dalam keterangan pers, Sabtu (9/1).
Dia menuturkan banjir juga mengakibatkan kerugian material seperti rumah roboh 2 unit dan pemukiman terdampak 44 unit. Selain itu, infrastruktur publik juga terendam seperti puskesmas dan kantor pemerintah masing-masing 1 unit serta sekolah 6 unit. Sedangkan lahan, sekitar 250 hektar perkebunan di 5 kecamatan terendam banjir. Saat kejadian tinggi muka air sekitar 20 hingga 50 cm.
"Perkembangan terkini yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada dini hari ini (9/1) menyebutkan banjir berangsur surut. Namun terpantau malam sebelumnya akses lalu lintas terganggu," ungkap Raditya.
Merespon kejadian banjir tersebut, Raditya menuturkan BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi. BPBD juga menyampaikan kebutuhan logistik warga terdampak kepada BPBD Provinsi NTB.
"Di samping itu BPBD tetap menyiagakan personel untuk mengantisipasi banjir susulan maupun kondisi darurat di lapangan," kata Raditya.
Prakiraan cuaca BMKG kata dia masih adanya potensi hujan di wilayah NTB. Demikian juga, berdasarkan informasi cuaca di wilayah 5 kecamatan terdampak juga masih berpotensi dengan intensitas ringan hingga sedang. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca ini melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diakses melalui telepon pintar.
Sementara itu, Kabupaten Sumbawa termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan terdampak merupakan bagian dari 21 kecamatan di kabupaten ini yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya tersebut. Informasi ini dapat dipantau melalui InaRISK atau inarisk.bnpb.go.id.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021," beber Raditya.
"Kesiapsiagaan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, seperti langkah antisipasi untuk penyiapan obat-obatan, makanan ringan dan minuman atau dokumen penting keluarga," tambah Raditya.
Baca juga:
Hujan 1,5 Jam, Permukiman di Bukit Pinang Samarinda Diterjang Banjir Bandang
Ribuan Orang Dievakuasi Akibat Banjir Parah Landa Malaysia
Antisipasi Genangan, Sudin Sumber Daya Air Jakarta Pusat Tambah 2 Pompa
Kali Lamong Meluap, Sembilan Desa di Gresik Terendam Banjir
Hujan Deras di Awal Tahun 2021, Pulau Batam Dikepung Banjir
171 Rumah Warga di Lhokseumawe Terendam Banjir