Dahulu Bandung jadi sarang badak
Sekitar tahun 1700-an, badak bercula satu masih banyak berkeliaran di Bandung.
Di hari Cinta Puspa dan Satwa ini, ada baiknya mengingat badak bercula satu, salah satu hewan khas Jawa Barat yang populasinya hampir punah. Dahulu kala, sekitar tahun 1700-an, badak bercula satu masih banyak berkeliaran di Bandung yang masih dikenal Tatar Ukur.
“Dulu di Bandung ini sarang badak. Waktu itu Bandung masih berawa-rawa. Badak suka di daerah seperti itu,” kata koordinator jaringan relawan dan hukum Bandung Heritage Society, Tubagus Adi, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Kamis (5/11).
Penjelasan tersebut sedikit menjelaskan keberadaan patung badak di Taman Balaikota yang pada zaman Belanda bernama Pieters Park. Taman yang pertama dibangun di Bandung ini berada di komplek Balai Kota Bandung. Taman ini pernah berubah nama menjadi Taman Merdeka.
Kini Taman Merdeka berubah nama menjadi Taman Balaikota. Di taman ini terdapat patung badak putih bercula satu yang berdiri di atas kolam ikan.
“Selain ada patung badak putih, di Bandung juga ada tempat yang namanya Ranca Badak,” kata Tubagus Adi, mengacu pada Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang pernah disebut Rumah Sakit Ranca Badak. Hingga kini sebagian warga Jawa Barat masih menyebut rumah sakit Ranca Badak.
Ia menambahkan, kini populasi badak bercula satu dunia hanya berada di Ujung Kulon, Provinsi Banten. “Jumlahnya tidak lebih dari 60 ekor di dunia, yaitu di Ujung Kulon,” katanya.
Di masa lalu, Bandung menjadi tempat favorit hewan yang sangat soliter atau penyendiri itu. Ia hanya bergerak pada sore sampai sekitar pukul 9 pagi, sendirian. Jika dalam pergerakan tersebut bertemu dengan badak lainnya, mereka akan bertarung atau kawin.
“Jika badak jantan ketemu badak jantan, mereka akan bertarung. Kalau badak betina bertemu badak jantan, mereka kawin,” jelasnya.
Sedangkan pada siang hari, badak bercula satu era Bandung tempo dulu lebih sering hidup di kubangan air dan lumpur. Masa itu dataran Bandung didominasi rawa dan kubangan, sisa-sisa danau purba.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Mengapa patung Dewi Hekate penting? Penemuan ini menggambarkan peran penting Dewi Hekate dalam budaya kuno dan menunjukkan Kelenderis merupakan salah satu kota yang terlibat dalam kompetisi reguler untuk menghormati dewi tersebut.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Baca juga:
Persib daftarkan 22 pemain untuk ikuti Piala Jenderal Sudirman
Kantor KONI Jawa Barat disegel massa
Meeting mulai Rp 75 ribu di Hotel Dafam Rio Kota Bandung
'Bandung Harp's Project' ingin sebar virus harmonika di Bandung
Menginap di Hotel Dafam Rio dapat diskon 55 Persen
Tak ada sponsor Festival Kampung Kreatif terancam batal
Warga Kota Bandung keluhkan kualitas raskin