Dakwah Virtual, Kolaborasi Ulama Muda dan Konten Kreator di Banyumas
Sejumlah santri yang berkolaborasi dengan konten kreator, videografer, serta editor video. Isu-isu yang dibicarakan persoalan-persoalan mutakhir terkait religiusitas dan wacana keislaman
Rombongan motor roda dua meninggalkan area Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda di Langgongsari, Cilongok, Banyumas, pada pagi buta, Kamis (18/3) silam. Suasana sepi. Motor-motor itu meluncur pelan di jalan perkampungan. Mereka sejumlah anak-anak muda yang baru bertemu dengan Ajir Ubaidillah (31), salah satu pengurus Ponpes Nurul Huda yang akrab disapa Gus Ajir.
Di salah satu kendaraan dalam rombongan tersebut, Galih Pratiknyo (35) mengemudikan motor, sedang Yayan Dwiyanto (35) membonceng. Galih seorang videografer. Yayan pendiri Instapurwokerto, akun situs jejaring sosial berbasis kedaerahan yang memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram. Keduanya, memiliki pandangan bahwa media digital punya peran dalam gerakan sosial hari ini.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
-
Apa yang membuat kisah Muhammad Rizky Pratama menjadi inspirasi? Doa dari sang Ibu mampu menembus langit. Lantas bagaimana kisah selengkapnya? Melansir dari akun Instagram poldasumaterautara, Minggu (14/7), simak ulasan informasinya berikut ini. Polda Sumatera Utara membagikan kisah inspiratif dari pemuda yang berhasil menjadi polisi.
Kedatangan Yayan dan Galih ke Ponpes Nurul Huda, memiliki niat membuat konten-konten religi selama bulan Ramadan. Singkat cerita ide tersebut terealisasi dengan tajuk Ngabuburit di Linimasa yang diunggah dalam format kolaborasi di sosial media.
Dalam gerakan sosial ini, terlibat sejumlah santri yang berkolaborasi dengan konten kreator, videografer, serta editor video. Isu-isu yang dibicarakan persoalan-persoalan mutakhir terkait religiusitas dan wacana keislaman mulai dari suntik vaksin saat puasa, hukum parcel dan pertukaran uang baru, mimpi basah saat puasa, sampai fenomena terorisme. Kolaborasi ini menghasilkan 27 konten.
"Kami sampai pada dua konsep akhirnya. Pertama, semacam kultum (kuliah tujuh menit). Kedua, podcast yang konsepnya interaktif," kata Yayan.
Dua konten tersebut, dikatakan Yayan, melibatkan Gus Ajir sebagai narasumber utama. Gus Ajir menurut Yayan, merupakan salah satu ulama muda di Kabupaten Banyumas yang punya keberminatan mendorong kegiatan-kegiatan kreatif.
Kolaborasi Lintas Sektor
Penilaian Yayan Dwiyanto ke Gus Ajir memang tak luput. Gus Ajir tergolong aktif melakukan dakwah virtual di berbagai platform media digital. Sejak September 2021 lalu, Gus Ajir mulai menggagas program Podkes Gus Ajir di YouTube.
Sampai Jumat, 19 Oktober 2021, Podkes Gus Ajir telah membuat 44 konten. Muatan konten mulai dari pandangan Islam terkait pacaran, pernikahan dan karir, adab malam pertama bagi pengantin baru dan perbincangan dengan bintang tamu anak-anak muda yang kreatif dan inspiratif.
Gus Ajir Ubaidillah bercerita ia memiliki prinsip bahwa dakwah harus tersampaikan ke siapapun dan jadi tanggung jawab siapapun. Dakwah virtual ia nilai jadi keniscayaan di masa kini, untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan pada khalayak luas. Pasalnya, kerumunan masyarakat dari muda sampai tua tersebar di media digital.
Gus Ajir mengakui, latar belakang dakwah virtual mulai ia jalani di masa Pandemi Covid-19. Ia melihat media sosial sebagai peluang ketika pertemuan fisik mengalami pembatasan. Momen Ramadan 1442 H silam dia kira waktu yang tepat untuk memulai dakwah virtual. Ia pun lantas menjalin kolaborasi dengan sejumlah konten kreator di Banyumas.
"Pengajian off line yang sifatnya majelis biasanya diikuti 700 orang yang rata-rata berumur 30 ke atas. Ini butuh effort yang besar mulai dari sound, SDM, konsumsi, dan lain-lain. Di sisi lain, kita di pondok sudah lama membangun sarana online di enha tv. Alhamdulillah, saat ini sudah 9000 subscribe. Di kanal ini kita dokumentasikan pengajian, kegiatan-kegiatan pesantren sampai promosi produk UMKM pondok pesantren," cerita Gus Ajir, Kamis (18/11).
Gus Ajir lalu mulai membangun program Podkes Gus Ajir. Ia pun membangun studio di kawasan pesantren Nurul Huda sejak juli 2021. Studio itu bernama Studio Enha.
Ia membayangkan, studio tersebut jadi ruang workshop bagi santri yang tertarik pada broadcasting atau dunia penyiaran. Gus Ajir membangun jaringan dengan konten kreator, videografer agar bisa bertukar ilmu dengan para santri.
Di Studio Enha, Gus Ajir lantas membuat program Podkes Gus Ajir. Ia mengundang bintang tamu, berbincang tentang topik kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan pandangan keilmuan Islam.
"Saya declare sebagai YouTuber," kata Gus Ajir sembari tertawa. "Saya berupaya membangun jaringan yang banyak. Kolaborasi dengan wartawan dan presenter Andy F Noya, komedian banyumas Cingire, dan lain-lain," lanjut Gus Ajir.
Host Podkes Gus Ajir, Sigit Sarwono (43), bercerita bahwa dakwah virtual yang dilakoni Gus Ajir telah dipikirkan jauh-jauh hari. Sigit yang akrab disapa Cubbo ini, telah menjalin hubungan perkawanan lama dengan Gus Ajir. Ia mengingat, mulai bersilaturahmi ke ponpes Nurul Huda dari tahun 2012.
"Saat itu, saya sedang melakukan pencarian. Saya diterima baik di Ponpes," kata Cubbo yang pernah menjalani profesi penyiar radio ini.
Cubbo pun sering ikut kajian dakwah dari satu tempat ke tempat sebagai sarana belajar agama. Dari keterbukaan Ponpes Nurul Huda menerima dirinya, Cubbo mengaku tersentuh hatinya. Ia pun tak kuasa menolak, ketika Gus Ajir meminta kesanggupan Cubbo untuk bersama mengisi program Podkes Gus Ajir.
"Ngaji itu menggembirakan, itu yang saya dapati. Lewat podkes Gus Ajir saya ingin ikut andil mencari jalan bagi semua kalangan yang tengah melakukan pencarian sebagaimana saya dahulu," ujar Cubbo, Jumat (19/11).
Sedang salah satu bintang tamu Podkes Gus Ajir, Valentinus Fun (30), mengapresiasi Podkes Gus Ajir sebagai program yang berhasil menyampaikan pandangan agama terhadap berbagai sisi kehidupan secara santai. Pengemasan yang modern dianggap Valent sangat bergaya anak muda.
"Saat itu saya membahas nikah siri dan riba. Penyampaiannya santai tapi santun. Saya merasa mendapat jawaban dari beberapa hal yang selama ini saya pertanyakan," kata Valent yang kerap jadi master of ceremony di berbagai kegiatan di Banyumas ini.
Kanal Kreativitas
Kanal kreativitas yang memiliki visi dakwah yang digagas oleh Gus Ajir berhasil mempertemukan ulama, pegiat konten kreatif dalam gerakan digital yang diikat benang merah kesamaan preferensi personal. Ikatan mereka bersifat cair, fleksibel, dan terkoneksi satu sama lain oleh kepedulian bersama akan isu tertentu.
Galih Pratiknyo, videografer sekaligus editor program-program yang digagas Gus Ajir memiliki kesan ia dapat memberi sumbangsih energi positif dan kreatif. Ia mencontohkan dalam program ngabuburit di Linimasa, secara tidak langsung juga diperkenalkan objek-objek wisata potensial di Banyumas. Pasalnya pengambilan gambar dilakukan di beberapa tempat di Banyumas yang menarik. Galih mencontohkan proses produksi dilakukan di Hutan Pinus Limpakuwus, Germanggis Area Karang Tengah Cilongok dan sejumlah tempat lain.
"Saya bersyukur bisa terlibat dan kolaborasi ini makin luas. Di Ngabuburit di Linimasa mengajak warganet berjalan-jalan secara digital sembari mendapat mutiara hikmah dari dakwah yang disampaikan oleh Gus Ajir. Sedang di Podkes Gus Ajir kita ngobrol santai soal kehidupan sehari-hari," kata Galih.
Kolaborasi ulama dan konten kreator purwokerto tersebut, setidaknya telah jadi praktik efektivitas aktivisme digital untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan. Mereka secara kreatif dan inovatif memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi sebagai perangkat untuk mengajak khalayak luas untuk menjalani hidup lebih berkualitas dalam sudut pandang keimanan.
Baca juga:
Sengaja Kempesin Ban Motornya Untuk Bantu Kakek Tukang Pompa, Pemuda Ini Ramai Dipuji
Budidaya Cacing, Anak Muda Ini Berhasil Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Dibawa ke Dokter Jiwa karena Terlalu Genius, Ini Kisah Audrey Ikon Prestasi Indonesia
Viral Aksi Polisi di Bandung Bantu Pasutri Kehabisan Bensin
Jumpa Tukang Rosok yang Tidak Jujur Ambil Rp2 Juta, Sikap Bijak Dedi Tuai Pujian
Kisah Perwira AL Bangun Pesantren Penghafal Alquran, Sudah Tampung Ratusan Santri