Dampak Kemarau, 10 Kabupaten Kota Jateng Kering Kerontang
Dia menyebut bencana kekeringan di Jateng masih akan berlangsung cukup lama. Apalagi, berdasar perkiraan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau akan mulai berlangsung secara merata pada Juni dan berakhir pada akhir November atau awal Desember nanti.
Sepuluh warga Kabupaten kota di Jawa Tengah kesulitan mendapatkan air bersih karena alami kekeringan. Dari beberapa daerah itu, terpaksa meminta bantuan air bersih ke BPBD Jateng.
"Klaten potensi kekeringan paling tinggi mendapatkan bantuan sekitar 60 tangki, Cilacap 28 tangki, Purworejo, Banyumas, Grobogan, Purbalingga, Temanggung, Pemalang, Tegal, Semarang, Kabupaten Semarang," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto di Semarang, Selasa (2/7).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Di mana Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang berada? Bangunan lain yang tampak masih berdiri megah di Kampung Melayu Semarang adalah bangunan Menara Syahbandar.
-
Dimana lokasi Museum Kenangan Semeru? Museum yang terletak sebelah barat Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, itu merupakan penghormatan bagi para korban erupsi.
-
Apa fungsi Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang? Menara ini dibangun pada tahun 1825 dan berfungsi sebagai menara pengawas serta kantor Kongsi perniagaan Belanda.
Dia menyebut bencana kekeringan di Jateng masih akan berlangsung cukup lama. Apalagi, berdasar perkiraan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau akan mulai berlangsung secara merata pada Juni dan berakhir pada akhir November atau awal Desember nanti.
"Prediksi kami, ada 1.256 desa di 360 kecamatan yang ada di 31 kabupaten/kota di Jateng yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau ini. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada September," ungkapnya.
Sudaryanto mengaku untuk mengantisipasi bencana kekeringan, Pemprov Jateng menyediakan anggaran sekitar Rp320 juta dan pasokan air bersih sebanyak 1.000 tanki. Namun, anggaran maupun pasokan air bersih itu akan disalurkan jika masing-masing daerah membutuhkan.
"Sifatnya kita hanya melakukan back up. Kan masing-masing daerah sudah ada alokasi dana untuk mengatasi kekeringan. Bencana itu tidak bisa diprediksi, tapi bisa diatasi asal ada perhatian dari seluruh stakeholder," ujarnya.
Baca juga:
1.007 Hektare Sawah di Cianjur Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan
Sudah Satu Bulan Puluhan Hektare Sawah di Rajapolah Kekeringan
Bertambah Luas, Kekeringan Melanda 17 Desa di Cilacap
Kekeringan di Karawang, Warga Gunakan Air Kubangan untuk Mandi dan Mencuci
Kekeringan di Bekasi, Petani Terancam Gagal Panen Padi
Kesulitan Air Bersih, Warga Tasikmalaya Terpaksa Mandi di Sungai Kotor