Dampak La Nina, Ribuan Nelayan di Pantai Selatan Jateng Gagal Melaut
"Total 2.000 nelayan tidak bisa melaut karena gelombang laut selatan mencapai ketinggian 1,5-2,5 meter,"
Ribuan nelayan yang beraktivitas di pesisir pantai selatan Jawa Tengah gagal melaut karena dampak dari fenomena La Nina. Ketinggian ombak tersebut mengganggu aktivitas nelayan karena rata-rata nelayan di laut selatan memakai perahu ukuran kecil.
"Total 2.000 nelayan tidak bisa melaut karena gelombang laut selatan mencapai ketinggian 1,5-2,5 meter. Mereka rata-rata nelayan yang berada di kabupaten Purworejo, Cilacap, dan Kebumen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, Selasa (20/10).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa daya tarik utama dari Curug Ngelay? Mengutip Instagram Ghia Andriani, daya tarik Curug Ngelay adalah terdapat pada dua tingkatan air terjun di sana.
-
Di mana lokasi Curug Ngelay berada? Berlokasi di Desa Bagawat, Kecamatan Selajambe, curug ini menawarkan lanskap limpahan air dari tebing batu yang tinggi.
-
Bagaimana cara mencapai Curug Ngelay? Jika ingin mampir ke Curug Ngelay dimungkinkan untuk membawa rekan yang hapal dengan medan perbukitan rindang sebagai petunjuk jalan.
-
Kapan Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
-
Kapan Ndalem Sopingen dibangun? Ndalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh Raden Hamat Dalem Sopingi sekitar tahun 1800.
Dia mengungkapkan ombak tinggi di laut selatan bedampak pada hasil tangkapan nelayan menurun drastis. Berbeda dalam situasi normal, para nelayan pantai selatan sering mendapat tangkapan ikan kecil dan ikan layang dalam jumlah besar.
Pihaknya berupaya memberikan bantuan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk meringankan beban nelayan. Bantuan program kartu nelayan untuk mempermudah pendataan di lapangan.
"Pemberian BBM bersubsidi juga dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan nelayan selama pandemik covid-19," jelasnya.
Fenomena La Nina diperkirakan masih akan berlangsung sampai Desember 2020. Dampaknya kemungkinan bisa mereda mulai bulan Januari 2021 nanti.
"Efek La Nina paling terasa di pantai selatan. Sedangkan di pantai utara, para nelayan masih beraktivitas normal. Ketinggian ombak tidak sebesar di laut selatan. Mungkin La Nina akan mereda di bulan Januari 2021. Kita update terus perkembangan cuaca melalui BMKG," ungkapnya.
Baca juga:
Kepala BNPB Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana, Rumah Rusak Tapi Manusia Selamat
BNPB Terbitkan Surat Edaran Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
BMKG Minta Warga Waspada Potensi Hujan Lebat Dampak Gelombang MJO Fase Awal La Nina
BMKG: Waspadai Puncak La Nina Bersamaan Musim Hujan Desember-Januari
Curah Hujan Naik, Pemerintah Susun Strategi Cegah Klaster Covid-19 di Pengungsian