Dandim tertangkap narkoba, perwira baru wajib teken pakta integritas
Pakta tersebut berisi enam poin, apa saja?
Ada yang baru dalam pelantikan pejabat di jajaran Kodam VII/Wirabuana seperti yang terlihat saat pelantikan dalam upacara serah terima jabatan Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako yang baru, Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa di ruang kehormatan Wirabuana di Makassar, Rabu, (13/4).
Sesi terakhir dalam upacara sertijab yang dihadiri perwira-perwira sejajaran itu berupa penandatanganan atau teken pakta integritas pejabat Kodam VII/Wirabuana yang isinya membuat enam poin.
Setelah dibacakan oleh Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa menggantikan Kolonel Inf Syaiful Anwar yang gugur dalam tugasnya, 20 Maret 2016 lalu bersama 12 prajurit lainnya karena kecelakaan helikopter, lembaran pakta integritas itu dibubuhi tanda tangan secara bergantian oleh Danrem 132/Tadulako yang baru ini disusul Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Satu dari enam poin pakta integritas itu berbunyi "menjamin diri dan keluarga bebas dari narkoba dan pornografi". Untaian kalimat tegas ini jadi poin ke empat dari pakta integritas tersebut.
Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen Agus Surya Bakti saat ditemui wartawan usai upacara sertijab tersebut mengakui jika pakta integritas itu adalah tradisi baru yang dilakukan di Kodam yang dipimpinnya itu. Diakui pula jika ide penandatanganan pakta integritas bagi pejabat baru saat dilantik itu muncul setelah kasus Dandim 1408/BS Makassar, Kapuskodal Ops Kodam, dua perwira yang tertangkap saat penggerebekan di tempat hiburan malam dan hasil tes urine nya positif narkoba.
"Segala sesuatunya pasti berdasarkan perkembangan situasi kemudian pakta integritas itu dirasa perlu. Saya melihat para pejabat khususnya pejabat di Kodam itu punya integritas dan itu harus dibuat paktanya saat menerima jabatan," kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Adapun poin pertama pakta integritas itu berbunyi "menjunjung tinggi semboyan Kodam VII/Wirabuana yakni setia hingga akhir dengan menjadi prajurit tauladan yang loyal, bermoral baik dan memiliki integritas". Kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti, semboyan setia yang sudah menjadi tradisi itu harus dipegang teguh. Sampai matipun harus setia, loyal kepada negara yang menjadi prinsip utama TNI bukan kepada siapa-siapa. Disusul dengan sikap menjaga moralitas.
"Jaga moralitas, jangan malah menjadi orang yang memalukan di tengah masyarakat," tandasnya.
Ditanya soal progres penanganan kasus Dandim 1408/BS, Kolonel Jefry Oktavian Rotti dan Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal Ops) Kodam VII/Wirabuana, Letkol Inf Budi Santoso, kata Mayjen TNI Agus mengatakan, keduanya masih ditahan di markas POM Dam bersama beberapa prajurit lain yang juga tertangkap karena kasus narkoba.
Menurutnya, sejauh ini para prajurit TNI tersebut masih sebatas pemakai atau pengguna, belum sampai ke pengedar atau bandar. Tapi itu masih sementara karena kasusnya masih terus dikembangkan.
"Mereka masih sebatas pengguna karena terpengaruh orang lain, terpengaruh kehidupan modern seperti tempat hiburan tapi bagi prajurit TNI bahwa itu semua tidak boleh apalagi sampai menggunakan narkoba. Silakan bergaul dengan masyarakat tapi bukan berarti bergaul dengan narkoba. Salah bergaul itu berbahaya," tegas Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Baca juga:
Kodam Wirabuana kembali tangkap anggota TNI terkait narkoba
6 Anggota Kodam Sriwijaya disidang dalam kasus narkoba
Tersandung narkoba, 2 prajurit TNI AD di Jambi dipecat
Kegiatan yang padat cara hindarkan prajurit dari narkoba
Teka-teki 'Blue Saphire' sang Dandim
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.