Daniel tewas kena bom, warga TPU Putat Gede tutup kembali 7 lubang makam teroris
Apalagi, kata Yunus, keluarga Daniel juga menolak rencana pemakaman teroris di wilayahnya.
Warga menolak rencana pemakaman jenazah teroris Surabaya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gede, di Jalan Njarak. Warga menutup kembali tujuh makam yang sudah digali pada Selasa (13/5) lalu.
Kepala Kecamatan Sawahan, Yunus mengatakan alasan penolakan itu karena ada warga wilayah Kecamatan Sawahan menjadi korban ledakan bom di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno yang bernama Daniel. Daniel tewas saat saat menghentikan teroris masuk ke gereja tersebut.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Siapa yang bercanda membawa bom? Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
"Kebetulan, ledakan bom di gereja Pantekosta Jalan Arjuno, atas nama Daniel ini menjadi korban. Dia (Daniel) ini merupakan masih warga dekat sekitar makam umum Njarak. Jadi saya memahami hal itu, karena masalah kebatinan," kata Yunus, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (18/5).
Makam Putat gede ©2018 Merdeka.com
Apalagi, kata Yunus, keluarga Daniel juga menolak rencana pemakaman teroris di wilayahnya. "Saya sempat berbicara dengan warga sekitar makam. Keluarganya sendiri menolak. Kenapa harus dimakamkan di sini (TPU Njarak)," ujar dia.
Di sisi lain, lanjut Yunus, pihaknya juga menginginkan kejadian bom bunuh diri itu cepat selesai hilang. Tidak ada dalam benak pikiran dari warga sekitar Kecamatan Sawahan.
"Mungkin apa yang dilakukan warga sekitar makam dengan menolak keberadaan jenazahnya (pelaku teror bom bunuh diri) itu bisa cepat menghilangkan trauma atau ingatan dari kejadian teror bom yang membuat banyak warga Kota Surabaya menjadi korban," pungkas dia.
Baca juga:
Wiranto: Yang disalahkan teroris, jangan malah aparat!
Seorang guru di Kalbar diperiksa polisi usai unggah status soal bom Surabaya
Kasad curiga teror bom di Tanah Air ada campur tangan pihak asing
'Teror lukai polisi dan masyarakat bertentangan dengan agama manapun'
Membedah sel terorisme JAD di Jawa Timur