Dapat Gelar Adat, Salim Segaf: Budaya Kerajaan Siak Sri Indrapura Patut Diteladani
Salim menilai peran Kerajaan Siak menunjukkan kebesaran hati dan kesediaan berkorban bagi NKRI yang ditunjukkan leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Ketua Mejelis Syura PKS, Salim Segaf Aljufri menilai banyak khazanah dan budaya Kerajaan Siak Sri Indrapura yang patut diteladani. Dia mengatakan di awal negara Indonesia berdiri, Kerajaan Siak Sri Indrapura menyatakan bergabung kepada Republik Indonesia.
"Bahkan Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak saat itu menyumbangkan 13 juta gulden atau senilai 1,4 triliun untuk membantu negara yang diberikan langsung kepada Presiden Soekarno," katanya seperti dilansir dari Antara pada Senin (7/11).
-
Kenapa Salim Al Jufri menyinggung soal koalisi dalam pantunnya? "Kalau tak ada kapal pinisi, tak mungkin kita arungi samudera. Kalau tak kita berkoalisi, mana bisa kita majukan bangsa," ucap Salim Aljufri.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Bagaimana Sham Saleh-Al Jarro dibunuh? Ya, dijelaskan bahwa Sham dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kenapa tukang parkir resmi diberi seragam di masa Gubernur Ali Sadikin? Mengutip Surat Kabar Buana yang terbit di tahun 1972 dan diarsipkan di laman Perpustakaan Nasional, saat sudah resmi menjabat, petugas parkir diberi seragam layaknya polisi dengan topi pet khusus.
-
Apa yang terjadi pada Sham Saleh-Al Jarro? Sham sendiri masih berusia 1,5 tahun, usia yang masih sangat kecil untuk merasakan kekejaman atas aksi tentara Israel. Bagaimana tidak, Sham dibunuh dengan sadis oleh mereka.
Hal itu dikatakan Habib Salim saat mendapat anugerah Gelar Adat dari Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak bergelar "Datuk Maulana Sukmajaya", di Kabupaten Siak, Riau.
Salim menilai peran Kerajaan Siak menunjukkan kebesaran hati dan kesediaan berkorban bagi NKRI yang ditunjukkan leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura.
"Sultan Syarif Kasim II dan Kerajaan Siak jasanya luar biasa bagi negara. "Bisa jadi negara belum bisa membalas jasa-jasa Siak tapi setidaknya izinkan kami mengucapkan terima kasih," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa besar yaitu ada 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, 715 bahasa, dan enam agama resmi.
Dia menilai dibutuhkan lebih banyak tokoh bangsa yang berpikir dan berjiwa besar seperti leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura yang tulus berkorban dan mencintai negeri.
Salim mengatakan ada tiga kata kunci untuk membangun bangsa Indonesia, pertama, cintai negeri dengan tulus, kedua, jaga NKRI, ketiga, bangun kolaborasi dengan kerja sama dan gotong royong.
Habib Salim Segaf Aljufri mendapat "Datuk Maulana Sukmajaya" yang memiliki makna tokoh dihormati sebagai ulama panutan umat, pemimpin yang berjiwa besar, dan kesetiaannya terhadap negara.
Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional itu mendapatkan gelar adat kehormatan karena ketokohan dan keteladanannya sebagai ulama yang diakui dunia sekaligus tokoh pemimpin yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Penganugerahan gelar adat tersebut dirangkai dengan Program Dr. Salim Menyapa Indonesia di Provinsi Riau pada 5-8 November 2022.
Salim menjalani prosesi adat penganugerahan gelar Lembaga Adat Melayu Siak dan dihantarkan langsung Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Husni Merza dari Rumah Dinas Bupati Siak.
Prosesi berjalan meriah namun tetap khidmat di bawah arahan para tetua adat Siak yang dipimpin Ketua LAM Siak Datuk Seri Wan Said.
Dalam acara tersebut, Habib Salim yang didampingi Sekretaris Majelis Syuro PKS Syauqi Abdul Aziz, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli, anggota DPR RI Sahrul Aidi Maazat dan Chairul Anwar, serta Ketua BPW PKS Sumbagut Hendry Munif.
(mdk/fik)