Data korban hilang kebakaran kapal Zahro Express simpang siur
Upaya pencarian korban hilang tetap dilanjutkan meski tidak ada yang dapat memastikan jumlah manifest kapal tersebut. Sampai saat ini Basarnas dan BPBD sudah menemukan 20 jenazah dan masih dalam proses identifikasi.
Data jumlah korban hilang akibat terbakarnya Kapal Zahro Express di perairan Muara Angke, Jakarta Utara masih belum valid. Sampai pagi ini, Senin (2/1), Badan SAR Nasional (Basarnas) masih melakukan pencarian korban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Denny Wahyu masih belum dapat memastikan jumlah korban hilang akibat kebakaran ini.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
"Info tentang yang hilang masih simpang siur, karena masih ada 20 jenazah yang sedang diidentifikasi. Apakah yang hilang tersebut termasuk ke dalam 20 jenazah atau tidak," katanya saat dihubungi, Jakarta, Senin (2/1).
Plt Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman mengungkapkan, upaya pencarian korban hilang tetap dilanjutkan meski tidak ada yang dapat memastikan jumlah manifest kapal tersebut.
"Awalnya bilang 100 penumpang, lalu berubah jadi 240 dan 16 hilang, tapi ternyata yang dikeluarkan barusan 20 kantong jenazah. Jadi manifestnya masih belum diketahui," tuturnya.
Untuk diketahui, kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari pelabuhan di Muara Angke, Jakarta Utara menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia akibat kebakaran Zahro Express. Jumlah penumpang yang dinyatakan hilang 17 orang, sedangkan jumlah korban yang mengalami luka 17 orang. 194 penumpang dipastikan selamat.
Baca juga:
Jasa Raharja beri bantuan korban KM Zahro terbakar
Identifikasi korban tewas KM Zahro, Polisi buka posko di RS Polri
Usut penyebab KM Zahro terbakar, Polisi periksa nahkoda dan 3 ABK
Sumarsono jamin korban Zahro Express terbakar dapat santunan
Kesaksian mengerikan korban kapal Zahro Express yang terbakar
Ini pengakuan penumpang selamat kapal Zahro Express
Kapal yang terbakar tewaskan 23 orang belum jelas siapa pemiliknya