Debat Pilgub Bali, Wayan Koster janji bekerja total, Rai Mantra tolak reklamasi
Kedua pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub), yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dan I Wayan Koster-Cokorda Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok), mengikuti debat publik yang dikemas dalam 7 segmen. Debat bertempat di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (28/4) malam.
Kedua pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub), yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dan I Wayan Koster-Cokorda Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok), mengikuti debat publik yang dikemas dalam 7 segmen. Debat bertempat di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (28/4) malam.
Kedua pasangan calon tersebut, dengan durasi 2 jam menjalani perdebatan saling melempar visi-misi, gagasan dan konsep untuk memecahkan persoalan-persoalan, mulai dari ekonomi, pertanian, pariwisata dan lingkungan hidup. Kedua Paslon tersebut memberikan gagasan yang intinya membuat Bali lebih baik ke depannya.
-
Siapa yang mendapatkan dukungan dari PKB di Pilgub Bali? Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan kepada Wayan Koster selaku Ketua DPD Partai PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Bali di Pilkada 2024.
-
Dimana letak Desa Bedulu, pusat peradaban Bali di masa silam? Desa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster di Pilgub Bali? Ketua DPW PKB, Bali Bambang Sutiyono mengatakan, akan patuh terhadap pilihan DPP PKB untuk mendukung Wayan Koster."Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster," kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kapan Muktamar PKB di Bali diselenggarakan? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Supratman Andi Agtas mengaku sudah menandatangani surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihasilkan dari Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
-
Siapa saja yang disebut sebagai Wali Pitu di Bali? Habib Toyyib Zaen menyebut Wali Pitu Bali yakni sebagai berikut: 1. Raden Mas Sepuh/Pangeran Mangkuningrat (Keramat Pantai Seseh, Kabupaten Badung) 2. Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul, Kabupaten Tabanan) 3. Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid di (Keramat Pantai Kusamba, Kabupaten Klungkung) 4. Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Bungaya, Kabupaten Karangasem) 5. Syekh Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi (Keramat Karangasem) 6. Syekh Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit, Kabupaten Buleleng) 7. Habib Ali bin Umar Bafaqih (Keramat Loloan Barat, Kabupaten Jembrana).
Setelah perdebatan di arena panggung dan saling beradu konsep untuk menyakinkan masyarakat Bali siapa yang pantas dipilih, kedua Paslon kemudian berpelukan dan bergandengan tangan serta berfoto bersama.
Menariknya saat segmen terakhir, moderator meminta kedua Paslon tersebut menyampaikan janji kepada masyarakat Bali, jika seandainya terpilh menjadi gubernur dan wakil gubernur.
I Wayan Koster, Cagub dengan nomor urut satu mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan janji. Koster mengatakan akan bekerja secara ngayah (Bekerja dengan ikhlas) untuk masyarakat Bali.
"Astungkara, jika kami terpilih memimpin Bali, kami berdua sudah siap ngayah secara total untuk membangun Bali, dengan setulus-tulusnya dan selurus-lurusnya agar Bali menjadi lebih baik, kami akan ngayah secara Sekala dan Niskala," ungkapnya.
Sementara, Cagub dari nomor dua yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menyampaikan jika terpilih akan tetap konsisten untuk menjalankan program Nawa Candranya untuk menjadi Bali yang lebih baik.
"Apabila Tuhan yang Maha Esa memperkenangkan kami, untuk menduduki jabatan gubernur dan wakil gubernur, pertama adalah konsistensi kami dalam menjalankan program-program Nawa Candra kedepannya untuk mempercepat proses program-program tersebut," ujarya.
"Tentunya masalah transpransi pengelolahan pemerintah, kami sangat sadar tidak bisa bekerja berdua, kami memerlukan kerja sama kepada pihak masyarakat dan berbagai pihak untuk mewujudkan Nawa Candra ke depan, dan tentunya untuk menjadi lebih maju. Yang kedua adalah, janji kami apabila Tuhan berkenan untuk memilih kami berdua, kami konsisten untuk tolak reklamasi (Teluk Benoa)," jelasnya.
Lebih jauh lagi, saat jumpa awak media Koster menyampaikan, bahwa debat perdana di Pilgub Bali ini sangatlah bagus untuk mengkampanyekan ide dan gagasan untuk Bali yang lebih baik.
"Debat tadi sangat bagus, saya pikir ini sesuatu proses diskusi yang baik untuk mengkampanyekan ide dan gagasan untuk Bali kedepan yang ditawarkan oleh masing-masing calon," ucapnya,
"Kami yakin masyarakat Bali, sudah semakin cerdas menilai siapa yang tepat untuk memimpin Bali ke depannya, agar Bali bisa mewujudkan era baru. Saya cukup puas, apa yang kami rancang dalam visi-misi itu sudah terwakili dalam materi debat tadi," ujarnya.
Sementara, Rai Mantra menyampaikan hal senada bahwa debat Pilgub Bali sangat bagus, sehingga masyarakat mempunyai kebebasan dan memakai hati nurani untuk menentukan pemimpinnya ke depan yang lebih baik.
"Ini betul-betul proses pendidikan dan konsep pembelajaran. Saya rasa ada pengulangan di sini ada hal yang sudah dikerjakan, yang tadinya kita berkontribusi yang lebih luas ke seluruh masyarakat Bali," ujarnya.
(mdk/cob)