Dedi Mulyadi Usul Honorer Prioritas jadi PNS: Tes CPNS Jangan Melulu Berbasis Digital
"Ini menurut saya harus segera dirembukkan oleh pemerintah. Kalau enggak nanti yang (PNS) baru enggak mau manjat pohon, pinginnya buka laptop terus. Termasuk juga untuk guru honorer," ujar Dedi.
Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Dedi Mulyadi, mengusulkan agar pemerintah memberi 'karpet merah' kepada pegawai honorer untuk menjadi PNS atau ASN. Hal itu dia sampaikan setelah menyoroti masih banyak honorer yang belum mendapatkan kesempatan menjadi PNS atau ASN.
Dedi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini sudah membicarakan hal ini pada kementeri yang menjadi mitra kerjanya di DPR. Seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan.
-
Siapa yang menetapkan besaran honor untuk anggota PPS? Besaran honor dan santunan anggota PPS ditentukan dalam surat keputusan KPU Nomor 472 tahun 2022 tentang Satuan Biaya Masukan Lainnya (SBML).
-
Siapa yang memberikan pujian kepada Timnas Indonesia? Presiden Republik Indonesia, Jokowi, memberikan pujian kepada Timnas Indonesia atas penampilan mereka dalam pertandingan melawan Arab Saudi
-
Siapa yang memberikan tasbih kepada prajurit TNI tersebut? “Yang saya cuma ingat waktu almarhum kasih saya tasbih. Dia kasih tasbih itu juga kita duduk, saya ambil. Almarhum bilang, ini kenang-kenangan buat kau,” kata prajurit tersebut.
-
Siapa yang mendapat hormat dari Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di acara tersebut? Salah satu hal menarik yang terekam kamera ialah ketika Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan hormat kepada Prabowo.
-
Kapan Presiden Mesir menyampaikan pujiannya terhadap TNI? Pujian itu diberikan setelah tentara Mesir dikalahkan Israel dalam perang Arab-Israel Pertama dan Kedua.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
"Kirim surat ke Kemenpan RB agar seleksi PNS tidak selalu berbasis digital," ujar Dedi Mulyadi dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (13/6).
Ia mencontohkan, saat menghadiri pelepasan elang jawa di Bogor bertemu dengan seorang honorer yang sudah lama bekerja namun tak kunjung menjadi PNS.
Orang tersebut setiap hari bekerja memantau dan memanjat pohon memasang CCTV di atas pohon untuk memantau kelestarian elang jawa di alam liar.
"Nah kalau mereka selesai PNS lewat digital atau teknologi IT itu yang lulus pasti rata-rata yang baru lulus perguruan tinggi (fresh graduate) karena otaknya masih encer, belum berbenturan dengan pikiran kebutuhan (ekonomi). Nah yang pegawai lama enggak lulus lagi," ucapnya.
Seharusnya, kata Dedi, pemerintah bisa membuat program prioritas bagi honorer yang bekerja di tingkat kementerian, provinsi hingga daerah. Caranya mereka yang memiliki prestasi dalam pekerjaan diberi bonus menjadi PNS.
"Ini menurut saya harus segera dirembukkan oleh pemerintah. Kalau enggak nanti yang (PNS) baru enggak mau manjat pohon, pinginnya buka laptop terus. Termasuk juga untuk guru honorer," ujarnya.
Menurut Dedi hal tersebut harus menjadi pertimbangan pemerintah. Jika tidak, maka negara akan terus membuat pemborosan dalam rekruitmen pegawai baru.
"Kalau enggak nanti negara terus membuat pemborosan. PNS diangkat terus yang kerja enggak ada. Karena semua orang pingin kerja di depan laptop," pungkas Dedi Mulyadi.
Baca juga:
Jokowi Beri Tunjangan untuk PNS Pengawas Alat dan Mesin Pertanian
Kemenpan RB: Hati-hati Surat Palsu Tentang Pengangkatan Honorer
KPK Sebut Gratifikasi Akar dari Korupsi
Memasuki Masa Pensiun, Sejumlah ASN di Bali Dapat Bekal Berwirausaha
Banyak ASN DKI Menolak Promosi Jabatan, PSI Dukung Pengusutan Lewat Pansus DPRD
Pembayaran Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan Telan Anggaran Rp16,3 T