Dedi Mulyadi wacanakan setiap desa di Jabar ada satu dokter
Dedi Mulyadi wacanakan setiap desa di Jabar ada satu dokter. Menurut dia, masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter untuk di tempatkan di satu desa. Tugasnya, selain menangani masalah kesehatan warga, dokter tersebut juga wajib menganalisa penyebab penyakit yang tengah diderita oleh warga.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali meneruskan perjalanan 'kukurusukan' di Kabupaten Bekasi. Kegiatan sejenis 'blusukan' ini sebenarnya sudah ia laksanakan sejak masih menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta pada Tahun 1999 silam.
Berbagai masalah yang tengah dialami oleh masyarakat berhasil ia temukan. Seperti fenomena yang ia temukan pada Salsa (11), warga Kampung Buni Asih RT 03/06. Kampung tersebut merupakan wilayah Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kenapa Dedi Mulyadi menggemukkan Sapi Bargola? Dedi mengaku akan mengkurbankan sapi Bargola di hari raya Iduladha pekan depan.
-
Dimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dedi menggemukkan sendiri sapi tersebut di peternakan pribadinya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
Bocah tersebut mengalami penyakit lupus sejak dua tahun lalu. Berdasarkan penuturan kakaknya, Mpok Ikah (26), Salsa pernah diperiksa ke dokter. Namun, karena ketiadaan biaya berobat dan biaya akomodasi ke rumah sakit, pengobatan tersebut tidak dilanjutkan.
"Sudah dari dua tahun lalu Pak. Setelah ibu meninggal saja, Ayah kan nikah lagi. Nah, mulai ini muncul bercak-bercak merah," jelas Mpok Ikah, Kamis (1/3) kepada Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, masalah kesehatan juga ditemukan oleh Bupati Purwakarta dua periode tersebut di desa yang termasuk ke dalam Kecamatan Cikarang Utara. Masalah kesehatan tersebut diantaranya, penyakit ginjal, penyakit kanker, lumpuh, polio dan lainnya.
Atas permasalahan tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan solusi. Menurut dia, masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter untuk di tempatkan di satu desa. Tugasnya, selain menangani masalah kesehatan warga, dokter tersebut juga wajib menganalisa penyebab penyakit yang tengah diderita oleh warga.
"Masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter satu desa. Jadi, keliling saja untuk mengecek kesehatan warga, mereka yang sakit langsung ditangani. Kemudian, penyebab sakitnya dianalisa agar ke depan tidak terjadi lagi," jelasnya.
Hasil analisa tersebut menurut Dedi Mulyadi, harus dipublikasikan ke masyarakat agar mereka membangun langkah-langkah preventif. Sebab kata dia, mencegah lebih baik daripada mengobati.
"Kalau mengandalkan upaya penyembuhan, ya repot dan mahal. Budaya hidup sehat justru yang harus dibangun, jadi ada langkah preventif," ujarnya.
Skema penggajian dokter pun menurut dia harus diubah. Jika di sebuah wilayah jumlah warga yang sakitnya sedikit, maka dokter tersebut gajinya besar, begitu pun sebaliknya.
"Dokter yang berhasil membuat masyarakat sehat itu prestasi, gajinya naik. Sebaliknya juga begitu," katanya.
(mdk/eko)